03. Kabut


Mulai kapan istriku berubah menjadi pelacur kelas tinggi?

Aku hanya menurut saat Pak Karto menyuruhku menyiapkan kendaraan mewahnya ke vallet……

Aku. kini sopir pelcur kelas tinggi, hanya bisa membuka pintu mobil dan kulihat istriku yang lemas dipapah oleh Pak Karto dan Tuan Kon Beng Kok …… Kulihat istriku tetap memakai gaun indahnya yang mempunyai belahan beberapa centimeter dari selangkangan nya

Pak Karto hanya menyebut suatu perumahan elite…. Akupun mengantar mereka …..

MALAM PANJANG


Begitu mereka bertiga masuk ke mobil di jok belakang….

“Ampuuuuun Tuaaan …….”rintih istriku

“Uuughh … uuughhh ….”kudengar desis istriku dan aku berusaha melihat kaca spion dalam.

Kulihat berkali-kali Tuan Kon Beng Kok menotok tubuh istriku yang lemah bersandar di kursi jok belakang diapit oleh Tuan Kon Beng Kok duduk di sebelah kanan dan Mbah Kotim disebelah kiri istriku ….

kemudian kulihat dengan liar Tuan Kon Beng Kok mencumbui istriku yang sudah terbuka resleting gaunnya…… dilumatnya habis-habisan bibir istriku sementara itu kedua tangan Tuan Kon Beng Kok meremas-remas kedua payudara montok istriku dengan kasarnya…..

“Mmmmpppffzzz… mmmmmpppgghhhh …..”kudengar rintihan istriku diantara lumatan mulut Tuan Kon Beng Kok ….

Tak seperti tadi saat berangkat, Pak Karto hanya diam terduduk melihat rekan bisnisnya tengah meremas-remas payudara montok istriku dan mengelus-elus dan menggosok-gosok selangkangan istriku yang hanya merintih lemah karena Tuan Kon Beng Kok terus melumat bibir istriku …. terus trun ke bawah dan seolah lelaki tua itu kehausan makan dicaploknya payudara montok kiri istriku sambil tangan keriput itu meremas-remas bergantian kedua payudara montok istriku …..

“Zzuuzzuuu …..”kudengar Tuan Kon Beng Kok mendesah dan sreep sreep terdengarlah mulut Tuan Kon Beng Kok menghirup dan mengempot payudara montok kiri istriku dengan ganas setelah Tuan Kon Beng Kok tahu puting susu hitam sebesar kelingking istriku mengeluarkan air susu saat lidah Tuan Kon Beng Kok menjilatinya…

Kulihat Pak Karto naik turun jakunnya, kelihatannya Pak Karto tak pernah menyangka kalau puting susu hitam sebesar kelingking istriku mengeluarkan air susu bila dijilati… dimana Pak Karto rupanya hanya suka meremas-remas kedua payudara montok istriku saja tanpa menjilati puting susu hitam sebesar kelingking istriku …..

Mobil mewah itu sempat tak terkendali saat masuk perumahan karena aku terperangah melihat bagaimana Tuan Kon Beng Kok memperlakukan istriku di bangku belakang….

Pak Karto yang tadinya diam memberi instruksi kepadaku arah mana yang dilewati dan sampailah ke sebuah rumah sangat mewah berpagar tinggi seperti benteng…. setelah kubunyikan klakson maka terbukalah gerbang rumah istana itu dibuka oleh seorang lelaki tua berumur 70 tahunan ke atas….
“Terima kasih Mbah Kotim …”setelah Pak Karto membuka jendela bagian belakang kudengar Pak Karto menyampaikan terima kasih pada lelaki sangat tua itu yang wajahnya penuh keriput tetapi terlihat sangar dan lelaki tua itu matanya terlihat nanar saat melihat kejadian dimana Tuan Kon Beng Kok tengah mengerayangi tubuh lemas istriku meremas-remas kedua payudara montok istriku yang terkual sambil mengempot payudara montok istriku dimana puting susu hitam sebesar kelingking dihirup air susu istriku keras dengan ganas tanpa memperdulikan sekelilinginya….

Kulihat seekor anjing herder menyalak dengan ekornya tengah berdiri tegak dan seolah batang kemaluan seperti botol sprite berbulu….

Mobil kuparkir diantara 3 mobil mewah lainnya…. dan pintu garasi ditutup oleh Mbah Kotim, lelaki tua itu dan kulihat matanya semakin nanar saat melihat istriku dipapah oleh Tuan Kon Beng Kok dan Pak Karto karena Tuan Kon Beng Kok memang sangat bernafsu sehingga dia masih meremas-remas payudara montok kanan istriku menyusup dari belahan gaun istriku yang tak tertutup resletingnya…..

“diam kamu…Marco…..”bentak Mbah Kotim ke anjing herder besar itu

“kamu ikut sini…”kata Mbah Kotim kepadaku.

Aku berjalan dibelakang mereka, dimana sambil memapah Tuan Kon Beng Kok terus menerus meremas-remas payudara montok istriku sehingga kedua payudara montok istriku terkual kembali dari gaunnya dan sampailah di suatu ruang besar berkarpet tebal.

Seperti pesakitan aku disuruh duduk di kursi besar dan mewah dan tubuh lemas istriku dihempaskan di sebuah sofa empuk di depanku oleh kedua lelaki tua itu…..

“siapa dia??kata Tuan Kon Beng Kok bertanya kaget saat melihatku duduk
“Dia suami Zus Yati …”kata Pak Karto kalem
“Haaah …suaminya?”tanya Tuan Kon Beng Kok meninggi.

“Tuan gak perlu kuatir ….”katanya ke Tuan Kon Beng Kok dan membisikkan sesuatu ke telinga Tuan Kon Beng Kok

Tuan Kon Beng Kok terkekeh-kekeh setelah mendengar bisikan Pak Karto

“Kamu duduk sini!” kata Tuan Kon Beng Kok membentakku sambil menunjuk ke samping kiri istriku duduk.

Seperti kerbau dicocok hidungnya, akupun duduk di samping kiri istriku yang lemas.

“kau suaminya?”tanya Tuan Kon Beng Kok sambil membentakku.
Aku hanya mengangguk
“Akan kuberitahu dan kutunjukkan kalau istrimu seorang perempuan gatal…”katanya sambil terkekeh-kekeh sambil menarik kedua kaki istriku sehingga pantat bahenol istriku tepat berada di pinggiran sofa dan tubuh lemas istriku tertekuk….
“istrimu tak pernah memakai bra jika datang ke kantorku…..”kata Tuan Kon Beng Kok sambil meremas-remas kedua payudara montok istriku yang terkual dari gaunnya.

Istriku hanya menatap sayu dan mendesis-desis saat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu dengan ganas meremas-remas kedua payudara montok istriku ……

“Lihat puting susu istrimu ……”kata Tuan Kon Beng Kok dan kulihat puting susu hitam sebesar kelingking telah menegang kencang
“Istrimu sudah terangsang……”katanya
“Maaaaazzzzzzz …..”istriku mendesah saat Tuan Kon Beng Kok memelintir kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku

“bagus Zus Yati ….. bilang ke suamimu …..”katanya terkekeh-kekeh dan
“Eeeeeccccgggghhhhh …….”istriku mendesah kembali saat Tuan Kon Beng Kok tidak hanya memelintir puting susu hitam sebesar kelingking istriku tetapi Tuan Kon Beng Kok memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku …..

Semakin lama semakin kasar Tuan Kon Beng Kok memencet, memelintir sambil menarik narik kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dengan jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu sementara itu kedua telapak tangan Tuan Kon Boo Swie yang menangkup dengan kasar pula meremas-remas kedua payudara montok istriku hingga istriku merintih rintih sambil menatapku

Aku selama ini tak pernah melakukan sesuatu dengan kasar kepada istriku tapi aku kini bisa melihat istriku walaupun lemas ternyata istriku menikmati kekasaran jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu yang tengah memencet, memelintir sambil menarik narik puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan kedua telapak tangan Tuan Kon Beng Kok yang meremas-remas kasar kedua payudara montok istriku ……

Kedua mata istriku terpejam merasakan perlakuan kasar di kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan payudara montok istriku …..

Pak Karto sepertiku, hanya diam memperhatikan rekan bisnisnya memperlakukan kasar pada istriku

Istriku hanya mendesis-desis dengan kedua matanya terkatup dan jari-jari tangan istriku mencengkeram lemah sofa yang kami duduki.

Begitu kasarnya Tuan Kon Beng Kok meremas-remas kedua payudara montok istriku tampak kini kedua payudara montok istriku memerah…..sementara itu kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku semakin tegang mencuat…..

“mmmmpppfpfpzzzzzz…….”istriku mendesis-desis keras saat Tuan Kon Beng Kok tiba-tiba memencet, memelintir sambil menarik keras kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku dan tak pernah kulihat betapa menegangnya kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku seperti itu…..

Tuan Kon Beng Kok kemudian berdiri dan masuk ke dalam kamar.

“Maaasmmmmppffzz …….”kata istriku lirih dan bibir tebal hitam Pak Karto melahap bibir istriku sementara itu tangan kanan Pak Karto pun mengelus-elus paha padat istriku kemudian menyusup ke belahan gaun bagian bawah istriku

“mmmmmppfffffhhhhh….”kembali istriku mendesis-desis saat tangan keriput Pak Karto sampai ke selangkangan istriku dan kulihat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu tengah menggosok-gosok bibir vagina dan kelentit istriku dan bunyi kecepak “ceek cek cek” lendir vagina istriku terdengar

“Hmmm…”kudengar Tuan Kon Beng Kok berdehem dan Pak Karto menarik tangan kanannya dari selangkangan istriku ….

Tuan Kon Beng Kok berdiri di depan istriku dan kemudian jongkok sambil membuka tasnya

Jantungkupun berdegup kencang saat kulihat isi tas kopor itu, peralatan penstimulir nafsu sex wanita, diantaranya kulihat dildo hitam sebesar kaleng axe …..

Tuan Kon Beng Kok mengambil alat tabung kecil dua buah dan baru kutahu alat itu dan kemudian Tuan Kon Beng Kok memasangkan di kedua puting susu hitam sebesar kelingking yang menegang

“Ooooooccgghhhh ……”istriku mendesis-desis saat Tuan Kon Beng Kok menghidupkan alat itu

Tubuh lemas istriku menggelinjang saat alat itu bukan saja bergetar tapi juga menyedot-nyedot kedua puting susu hitam sebesar kelingking istriku …..
Kulihat air susu istriku memenuhi tabung kecil itu…

Belum sempat istriku mengontrol dirinya…..Tuan Kon Beng Kok sudah mengkangkangkan kedua kaki istriku dimana tanpa ada bulu kemaluan dan membuka lebar bibir vagina istriku yang sudah basah oleh lendir vagina istriku dan dengan kasarnya jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu menggosok-gosok kelentit istriku sehingga tubuh istriku bergetar disertai desahan berat nafas istriku dan bahkan Tuan Kon Beng Kok membuka lebar lebar bibir vagina istriku sehingga liang vagina istriku yang berwarna merah muda tampak merekah dan Tuan Kon Beng Kok mencari cari G Spot istriku dan tak ampun lagi jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu mengkorek-korek G Spot istriku sehingga istriku melenguh seperti kerbau dengan nafas istriku mendengus-dengus …

Kedua jari-jari tangan istriku hanya meremas lemah sofa itu dan Tuan Kon Beng Kok mengeluarkan dildo hitam sebesar kaleng axe dan Tuan Kon Beng Kok menusukkan dildo hitam sebesar kaleng axe itu ke dalam liang vagina istriku yang terbuka lebar itu

“tuuuuaaaan Beeeennng Koooookk ……aaaammmppfffuuuuuun “istriku mengerang saat dengan kasar Tuan Kon Beng Kok menusuk masuk dildo hitam sebesar kaleng axe ke dalam liang vagina istriku hingga seluruhnya masuk…… baru setelah itu jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu melepas kuakan bibir vagina istriku hingga tampak mengatup dildo hitam sebesar kaleng axe …..

Tuan Kon Beng Kok kemudian melingkarkan tali dildo hitam sebesar kaleng axe sehingga tampak seperti cawat… “klik” rupanya ikatan itu dikunci sehingga dildo hitam sebesar kaleng axe tak akan mungkin lepas keluar dari liang vagina istriku

“Uuuggghhhhhh ….”istriku mendesah dan tubuh sexy istriku berkelejot saat Tuan Kon Beng Kok menghidupkan power dildo hitam sebesar kaleng axe dan dapat kulihat jelas dildo hitam sebesar kaleng axe tidak hanya bergetar tapi meliuk liuk dan gerakan maju mundur di dalam liang vagina istriku

“Aaaampffffuuuuuuunnnnzzzzzz .. Ttuaaaaaaaaaan ……”istriku mendesis-desis dan mengerang tubuh istriku tidak hanya bergetar tetapi meliuk liuk seperti cacing kepanasan merasakan dildo hitam sebesar kaleng axe menghajar liang vagina istriku dengan getaran, dan gerakan meliuk-liuk dan maju mundur di liang vagina istriku ….

Tubuh istrikupun melorot dari sofa karena kedua kaki istriku tak kuat menahan berat tubuhnya lagi dan hajaran dildo hitam sebesar kaleng axe di liang vagina nya….

Istriku pun berdiri dengan kedua lututnya dan tersungkur ke depan sehingga tubuh istriku yang bersimbah keringat tertelungkup di karpet tebal itu….

Begitu hebatnya dildo hitam sebesar kaleng axe itu merangsang istriku, tubuh istriku bukan hanya mengelinjang dan meliuk-liuk tetapi seolah seperti berenang kedua kaki istriku mengejang melemah mengejang ….dan kedua tangannya menggapai selangkangan nya tapi dildo hitam sebesar kaleng axe menancap kuat di liang vagina nya…

Beberapa saat kemudian tubuh istriku mengejang kencang dan kudengar erangan panjang istriku seperti seorang yang terkena strum listrik dengan tubuh tersentak-sentak tak karuan dan pantat bahenol istriku terbanting banting saat orgasme ke sebelasnya meledak malam itu…..
Benar-benar suatu peristiwa yang membuat aku semakin ciut nyaliku…..

“Amfuuun tuuuaan Beeeeng … ampun tuaaaan ….”istriku merintih mengiba…..” istriku mengerang dan tubuhnya bergetar meliuk-liuk, pantat bahenol istriku tersentak-sentak turun naik tak karuan…..
Tuan Kon Beng Kok bukannya mengasihani, malah mempercepat getaran dildo hitam sebesar kaleng axe yang menancap di liang vagina istriku dan getaran, dan gerakan meliuk-liuk dan maju mundur dildo hitam sebesar kaleng axe itu semakin cepat di liang vagina …..

Suara istriku pun seperti sapi yang disembelih tubuh istriku menggelinjang tak karuan dan tersentak-sentak … nafas istriku mendengus-dengus seperti lokomotif uap yang selip menarik gerbong-gerbong beratnya… tubuh dan gaun malamnya basah oleh keringatnya … tertelungkup tak berdaya dengan kepala miring ke arahku .. menatap tajam padaku .. kemudian sayu dan terbelalak kemudian kedua mata istriku terbalik dengan erangan klimaksnya yang terus menerus….
Akupun tanpa sadar menyemburkan air maniku dari batang kemaluan ku melihat istriku merasakan kenikmatan seolah tak terbatas sampai akhirnya mata istriku redup… istriku pingsan….

Tuan Kon Beng Kok melepas dildo hitam sebesar kaleng axe dari liang vagina istriku dan membuka resleting celananya dan dikeluarkannya batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc yang belum disunat dan membalik tubuh istriku telentang…
Tuan Kon Beng Kok mengkangkangi tubuh istriku dan mengocok batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc dan begitu mendekati klimaksnya dibukanya mulut istriku dan dijejalkannya batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc ke mulut istriku dan tak ayal lagi air maninya menyembur nyembur di mulut istriku hingga istriku yang pingsan tersedak dan air mani kental Tuan Kon Beng Kok meleleh tak hanya di mulut tapi juga keluar dari hidung istriku …..

Tuan Kon Beng Kok kemudian berdiri dan menuju kamarnya …… Pak Karto pun mengeluarkan batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc berdiameter sekitar 4 cm itu dan meenjejalkan batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc nya ke liang vagina istriku yang banjir oleh lendir vagina karena multiple orgasme…..

kulihat pantat kerempengnya naik turun menggenjot batang kemaluan seperti kaleng kit 175cc nya di liang vagina istriku dan beberapa menit kemudian Pak Karto mengerang menyemburkan air maninya di liang vagina istriku untuk ke sekian kalinya…..

Pak Karto pun meninggalkan aku yang tak dapat bergerak dan istriku yang tertelentang pingsan…..

Akupun tertidur sampai akhirnya terbangun saat kudengar istriku mendesah dan kedua mataku terbuka lebar dalam cahaya remang-remang di ruang tamu mewah itu …..
Aku semakin tak dapat bergerak …. aku tersadar saat tubuhku terikat tali di kursi….

“zzaaaangaaaan mbaaaah …..”istriku mendesah

Aku tersadar dan kulihat istriku sudah telanjang tidur dengan kedua kakinya yang terkangkang lebar dan kedua pergelangan kakinya terikat di kaki ranjang, sehingga selangkangan yang gundul tanpa bulu kemaluan istriku terpampang dan bibir vagina tampak jelas…..sementara itu kedua tangan istriku di atas kepalanya terikat erat di kedua ujung bagian atas ranjang
“Srreeep sreep sreeep …”kudengar hirupan dan baru dalam kesadaran penuh kulihat Mbah Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan penjaga rumah tengah menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku yang ditekan ke tengah oleh kedua tangan lelaki tua berumur 70 tahunan sambil jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu meremas-remas kedua payudara montok ….
“Zaaaangaaan mbaaaaahggghhhh zzzz…..”istriku terus mendesis-desis diperlakukan oleh mulut ompong Mbah Kotim yang dengan beringas menyedot-nyedot payudara montok istriku …

Cukup lama Mbah Kotim seperti bayi tua yang kehausan menyedot-nyedot kedua payudara montok istriku hingga air susu istriku habis dan Mbah Kotim meninggalkan sedotan mulut ompongnya dari puting susu hitam sebesar kelingking yang sudah tegang mencuat….
Mbah Kotim duduk di samping kanan istriku yang tertelentang menjilati perut istriku pusar istriku dan
“Mmmmmmmbaaaaaaagggggghhhhhhhhhhzzzz…..”istr iku mendesah panjang saat lidah panjang Mbah Kotim menjilati kelentit istriku yang mencuat dan begitu sabarnya lelaki tua berumur 70 tahunan menjilati kelentit istriku dan
“Hhhhhhggggghhhhhhhhhhhhh……”istriku mendesis-desis saat kulihat mulut ompong lelaki tua berumur 70 tahunan itu menyedot-nyedot kelentit istriku …..

begitu sabarnya, lelaki tua berumur 70 tahunan menjilati dan menyedot-nyedot kelentit istriku dan membuat istriku menikmati kenikmatan yang tak berujung….
Pantat bahenol istriku terangkat-angkat dan telapak kaki istriku mengejang kaku saat mulut ompong itu menyedot-nyedot keras kelentit istriku disertai lenguhan panjang istriku dan kepala istriku terangkat melihat selangkangan nya yang tengah dipermaikan oleh lidah panjang dan mulut ompong Mbah Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan

Mbah Kotim memperlakukan istriku lebih dari 30 menit sampai akhirnya
“Mmmbbaaaaaah akuuu nggaaaak taahaaaan ………ngngngngngngng ……”istriku mengejan keras ..pantat bahenol istriku tersentak-sentak dan dengan cepat jari-jari tangan lelaki tua yang besar-besar itu lelaki tua berumur 70 tahunan itu membuka lebar bibir vagina istriku dan kulihat lendir vagina istriku keluar meleleh dari liang vaginanya….

Dengan rakusnya Mbah Kotim, lelaki tua berumur 70 tahunan itu menghirup lendir vagina istriku dengan mulut ompong nya begitu keras sehingga suara hirupan itu “ssssrrrrooooob sroooob..” menyedot-nyedot bibir vagina dalam istriku dan membuat istriku mengejan berkali kali memperoleh orgasme berkali kali pula

Rupanya permainan Mbah Kotim lelaki tua berumur 70 tahunan itu belum selesai saat kulihat lidah panjang itu menerobos masuk ke liang vagina istriku dan Mbah Kotim memposisikan tubuh kerempeng nya di atas tubuh istriku posisi 69 sehingga aku bisa melihat dengan lihainya lidah panjang itu menjejali liang vagina istriku sambil meliuk-liuk menyodok-nyodok liang vagina istriku
Mbah Kotim yang mengkangkangi tubuh istriku melepas celana pendeknya dan aku terbelalak melihat batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah menggelantung bebas di atas kepala istriku ….

Pantat kerempeng Mbah Kotim mendekati wajah istriku sehingga kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah mendekati mulut istriku
“Jeng Yati isep jeng …Isep Jeng Yati …..”kata Mbah Kotim

Tidak seperti dengan Tuan Kon Beng Kok, istriku kulihat dengan senang hati membuka mulutnya dan kepala jamur besar itupun dilahap istriku dengan susah payah karena saking besarnya…..

dan permainan 60 dimulai….istriku mengulum kepala jamur Mbah Kotim dan Mbah Kotim menjejalkan lidah panjang nya ke liang vagina istriku dan akhirnya istriku mencapai orgasme dengan melenguh seperti kerbau …karena mulut istriku mengulum penuh kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang mulai mengeras

Kini Mbah Kotim mencabut lidah panjang nya dari liang vagina istriku dan mencabut batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah dari mulut istriku

Dengan menimang nimang batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah yang menegang, Mbah Kotim turun dari ranjang dan berjalan mendekati selangkangan istriku yang sudah siap …..

dengan setengah jongkok Mbah Kotim mengarahkan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku

“zzzaaakiiiit ……Mmbaaaaahhhh….”istriku mendesah panjang saat Mbah Kotim menusukkan kepala jamur besarnya ke liang vagina istriku yang basah oleh lendir istriku terpeleset tak masuk karena saking besarnya….

Mataku terbelalak saat Mbah Kotim mencoba kembali dan dari tempat duduk kuyang terikat ….. pertama kali kulihat liang vagina istriku terkuak begitu lebar setelah kepala jamur Mbah Kotim yang besar itu menjejali liang vagina ….

begitu kepala jamur itu melesak masuk menjejali liang vagina istriku maka bibir vagina istriku pun menggelembung seolah ditiup disertai suara istriku melenguh seperti kerbau

“Adduuuuuuugggghhhh mbaaaaaaggghhhhhhhh…..”istriku melenguh seperti kerbau dan kepalanya menunduk melihat arah selangkangan nya sendiri….dengan gigi gemeletuk, kedua telapak kaki istriku mengejang merasakan kepala jamur batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah menjejali liang vaginanya.
“Peeelaaaaaaaaaaaaaaan mmbaaaaaaaaghhhhhhhzzzzzzzzzzzz….”istriku mengerang saat Mbah Kotim menekan ke bawah pantat kerempengnya menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku

“kenapa Jeng Yati ?
“Ampuuuun mmbaaah …..gaaak muaaaaat ….zzzudaaaaccch mbaaaaggghhhhhzzz…..”
“Memang kamu mau muat apa..Jeng Yati ?katanya sambil terus menekan ke bawah pantat kerempengnya kedua tangan Mbah Kotim memegang dan meremas-remas pantat bahenol istriku
“Zzzudaaah mbaaaghhh ….aampuuun mbaaaahggggg…..anuku zzaaakiiit …anunya Mbah Kotim besaaar…..”
“Apa Jeng Yati … aku gak paham…
“Anummmmuuu Mbah Kotim
“Apa???!!! yang jelas!!!! biar dengar suamimu….cepat !!! atau kusodok keras hhhaaa!!!bentak Mbah Kotim sambil menekan ke bawah pantat kerempengnya

“Aaaaampuuuuuuuunnnnfffffffffzzz…… kooooontoooolmuuuuuu bezaaaaaaar Mbah Kotiiiiiiiiim ….uuuuuggghhh kooontoooolmuuu bezzzaaar mbaaaaaghhhhhh…..”istriku melenguh seperti kerbau menumbar kata-kata jorok yang tak sepantasnya dikatakan wanita terhormat dihadapan tukang kebun yang tengah menjejalkan batang kemaluan seperti botol sprite 200cc berurat sebesar cacing tanah ke liang vagina istriku …

Tidak kunyana Mbah Kotim yang berbadan tinggi kurus serta berkulit hitam itu, tiba-tiba bangkit sambil mengendong istriku dan kemudian mendudukannya di kursi single, sehingga istriku menghadap pintu kamar, dimana aku mengintip adegan panas yang sedang berlangsung antara istriku dengan Mbah Kotim yang tua itu.

Mbah Kotim pun mengangat kedua kaki istriku dan mengkangkangkan lebar-lebar di kedua tangan kursi yang besar dan empuk itu sehingga posisi istriku sangat merangsang dengan kedua payudaranya yang sudah menyembul keluar dari blousenya dan rok span elastisnya tersingkap sampai di perutnya apalagi kakinya yang terangkat terkangkang lebar menampakkan jembut lebatnya di selangkangan istriku. Mbah Kotim pun berjongkok tepat di selangkangan istriku dan kedua tangannya yang keriput membuka lebar tempik istriku dan ujung lidah Mbah Kotim yang bergetar cepat langsung menjilati itil dan tempik istriku bergantian. “Eeeeenaaaaakkkkkk mmbaaaaaah??..,” rintih istriku. “Suamiku tak pernah menjilati heeeehhhh heeeehh itil daan teempiiik ku seperti iniiiii?. heeeh ?.. heeeeh,’ Mbaaah mmbaaaah akuuuu keluaaaaaarrrr mmmmmpf oooooohhhhhh, ” istrikupun mengelinjang dan siku Mbah Kotim menekan kedua paha istriku dan kedua tangannya yang keriput tapi kuat memegang kedua lengan istriku sehingga hanya kepala istriku yang tersentak sentak ke depan merasakan kenikmatan.

Mbah Kotim tetap memegang istriku sehingga tubuhnya tak dapat bergerak dan kepala istriku menengadah merasakan sisa kenikmatan dan nafasnya terengah engah sehingga payudaranya yang sekarang lebih montok naik turun seirama dengan nafasnya. Untuk kesekian kalinya aku kaget, ketika Mbah Kotim menoleh ke arahku dan hiiiih lidahnya menjulur panjang bercabang diujung lebih panjang dari panjang kontolku yang 18 cm itu mungkin lebih dari 22 cm dan besarnya agak lebih besar dari kontolku dan yang membuat aku ngeri ujung lidahnya yang bercabang terus bergetar cepat. Istriku tetap menengadah sehingga dia tak melihat kalau Mbah Kotim menoleh dan pandangan setannya tepat di kedua mataku, wajah keriputnya menjadi sangat bengis dan memberi kesan meremehkan diriku bahkan menginjak-injak martabatku sebagai seorang suami dan mulutkupun semakin kelu dan ternganga ketika Mbah Kotim mendemonstrasikan lidahnya yang membesar dari ujung ke pangkal lidahnya seperti bola tennis meliwati lidahnya dan `hiiiiihhh?’ lidah itu dapat memelintir dan semakin besar seperti kaleng parfum axe. Kemudian Mbah Kotim berpaling ke istriku.

“Jeng, kau akan merasa awal kenikmatan yang tiada tara,” istrikupun menunduk memandang wajah Mbah Kotim dan “eeeeh?..” istriku mendesah ketika mulut Mbah Kotim mencaplok kemaluan istriku. Tak lama kemudian, “mbaaah ?. lidahmu kok masuk ke torokku, eeehhh mbaaaahh ujjjuuung liiidaaahmu bergettttaaaarrrrr? .oooooh mbaaaahhh lidahmu ooooohhh besaaaaaar mbaaaaah oooohhh besaaaaarrr heeeh,?.!!!!” kelihatannya Mbah Kotim menarik lidahnya. “Enak, jeng?.???? “He eh, kok besar ya mbah, rasanya lebih besar dari kontol suamiku,..!! !” istriku menerangkan. “Aku takut suamiku bangun karena teriakanku, mbah?.!!!” “Dia tidur pulas lagi pula hujan deras di luar membuatnya semakin anler atau kalau tetap nggak percaya biar kubawa sini?”. “Jangan, mbah?,” pinta istriku “Jeng, boleh teriak apa kau tak percaya kemampuan Mbah Kotim.

Jangankan suamimu seluruh orang desa tak akan berkutik padaku?.!!!” “Iya mbah, aku percaya mmmpfff,” istriku mendesah lagi begitu mulut Mbah Kotim melahap kemaluan istriku lagi. “Ooooohhh mulai lagiii?.. ooohh mbaaaah bessaaaaarrrr ooohhhh mbaaaaahh semakin masuuukkk ke toroookkkkuuuu ooooohhh toroookkkkuuu sseeesssaaaakk mbaaaah ooohhh koookk panjaaang sekaliiii liiiidaaaahmuu oooooh mmbaaahhhh heeeh ooohhh koook teruuss masuk semakiiiin dalaaam ke torookkkuuu mmbaaah ooohh ennnaaaak mbaaah oooh?. mbaahhh ujung lidahmu bergetaar semakiiin kerrass??.!!!!!” Memang istriku selalu meracau bila bersetubuh denganku dan menceritakan kenikmatan yang dirasakannya sewaktu bersenggama dan racauan itupun semakin jelas. Yang tadinya aku tak percaya ketika Mbah Kotim menjulurkan lidahnya mendemontrasikan padaku, kini aku percaya 100 persen ketika istriku semakin keras merintih-rintih? . “Mbaaaah lidahmu panjaaangg ddaaan oohh semakin besar ooohhh aku tak pernaah sedalaam ini mmbaaah oooohh muuluuuut rahiiiiimkkuu oooooh mbbbbaaaaaaah akkuuuuuu tak tahaaaaaan akkkkuuuuuu keluar mbaaaaaaaaaaaaaaahh hhhhhh?!!! !”

Istrikupun mengejang ketika orgasme yang ketiga dan kini tangan Mbah Kotim melepas pelukan di tubuh istriku dan turun memeluk pantat istriku yang bahenol. Istrikupun memeluk erat kepala Mbah Kotim yang berambut jarang dan ?? “Oooh lidah mbah kok ooohh mentool kaaayaak bolaaa dipangkalnyaaa mbaaah terlalu bessaaaar?.aaahhh” Istriku menekan pinggulnya kedepan, saking kerasnya Mbah Kotim yang jongkok di antara kedua paha mulus istrikupun terjengkang dan tubuh istrikupun terikut sehingga posisi Mbah Kotim telentang di lantai sedangkan posisi istriku jongkok seperti katak dan kedua tangannya di lantai dimana lidah Mbah Kotim tetap di dalam kemaluan istriku. “Mbaaah heeeh heeeh rasanya bola itu mulai ooooohhhh maaaassuuuuk ke dalaaaammm memekkkuuuu?. aahhh mbbaaaahhh Koootiiiiiimm? !!!!!!” Kedua tangan Mbah Kotim tetap memegang pantat istriku dan meremas remasnya . “Sudah mbah .. lepaskan mbah oooohhhh aku tak kuat mbah ooooohh mbaaaaaahhhh aampuuuun mbaaah ampuuuuuuun mbaaaaaah ooooh mulut rahimku ooooh bolanya ooooohhhh sssaaaakkiiiiiiiiii iiiiiiitttt? ..!!!!!!! !!!!!” Istrikupun berusaha menggangkat pinggulnya agar lidah Mbah Kotim terlepas dari kemaluannya, sementara tangannya berusaha menggapai benda di dekatnya untuk tumpuan. “Ooohhhhh sssaaaaakkkiiiiiiii tt mbaaaaaahhhh ooohhhh,?..!! !!” istriku mengeluarkan airmatanya.

Istriku kini tersungkur lemas, beberapa saat kemudian kedua tangannya mulai menopang tubuhnya, sedangkan posisi kakinya tetap jongkok terkangkang lebar, dia mengusap air matanya dan beberapa saat kemudian pantatnya terlihat menekan ke bawah ke kepala Mbah Kotim. “Mbah oooohh oooohhh?!!!!! ” dan pinggul istrikupun naik turun makin lama semakin cepat, sepertinya lidah Mbah Kotim menyetubuhi istriku. “Mbaaaah ooooohhh eeeuuuunnaaaak? mbaaaahhh? ..!!!!” desis istriku dan badannya bergetar hebat, sementara pinggulnya seperti terkena aliran listrik yang besar sehingga naik turun dengan cepatnya dan kedua tangannya bertumpu di sisi kepala Mbah Kotim sampai akhirnya?.. “Mbaaaaahh akkkuu?gaaaak? kuaaattt..oooh? mbaaaaaaaah aku keluuuuuuuaaaaaaaaa ar?!!!.” Tubuh istrikupun jatuh tertelentang setelah mengejang beberapa saat karena orgasmenya yang keempat, sehingga kepala istriku berada dikaki Mbah Kotim dan kakinya tertekuk dimana kedua paha nya menjepit erat kepala Mbah Kotim.

Baru kali ini istriku mengalami orgasme lebih dari tiga kali dan rupanya permainan mbah Kotim belum selesai karena? “Mbaaaaaaah?. .lidah mbah kok melintir begini?oooooohh? . Mbaaaaahh? akuuuuuu keluaaaar laaaagggggi heg?heg?!!!!” Gila istriku bisa orgasme yang ke lima kalinya dan kulihat dengan jelas lidah Mbah Kotim mulai keluar dari kemaluan istriku dan bibir vagina istriku sepertinya membengkak. “Heeeh,?.!!!” desah istriku setelah lidah mbah Kotim yang dilumuri cairan vagina, keluar dari lobang kemaluan istriku. Mbah Kotim pun melepaskan tubuhnya dari himpitan tubuh istriku, dimana rok spannya sudah naik di atas perutnya yang menyembul dan kedua payudaranya tertutup blousenya yang tak terkancing.

Mbah Kotim kemudian menarik kedua kaki istriku yang sudah lunglai itu mendekati pintu kamar tempatku mengintip dan dikangkangkan kedua kaki istriku lebar-lebar, karena hanya berjarak sekitar satu meter dari pintu kamar, aku dapat melihat dengan jelas liang vagina istriku yang telah terbuka lebar akibat dimasuki oleh lidah aneh mbah Kotim yang panjang dan besar itu. Kemudian mbah Kotim pun memposisikan dirinya diantara kedua kaki istriku yang terkangkang lebar dan memelorotkan celana komprang hitamnya, kulihat istriku yang lunglai berusaha mengangkat kepalanya untuk melihat kearah selangkangan Mbah Kotim, dan terlihat kedua bola matanya terbeliak besar dengan pandangan ngeri melihat benda yang beada diantara kedua paha hitam mbah Kotim.

Akupun ikut merasa ngeri ketika melihat Mbah Kotim memegang penisnya yang telah tegang dan sedang mengarahkan ke liang vagina istriku itu. Betapa tidak, karena kulihat begitu jelas kontol Mbah Kotim yang berwarna hitam, sebesar kaleng Coca Cola dan panjang sekitar 25 cm dan helmnya lebih besar dari kontolnya, sehingga seperti jamur besar dan `hhiiiiihh?!! !” aku begitu takjub melihat urat-urat kontol Mbah Kotim yang sebesar cacing tanah menonjol dan melingkar tak beraturan di permukaan kontolnya. `Oooohhh..bisa rusak kemaluan istriku dikerjai benda sebesar itu???’ Dengan tubuh terlentang lemas dan kedua pahanya terkangkang lebar, karena mengalami orgasme yang berturut-turut itu, tubuh istriku mengelinjang lemah ketika ujung kontol Mbah Kotim yang besar itu digesek-gesekkan ke bibir kemaluannya dan kemudian ke itil dan?? akhirnya ujung kontol Mbah Kotim ditempel kan ke bibir kemaluan istriku yang telah menganga lebar itu.

“Hhhheeegghhhhh? . Ooohhhhhh??!!!!!” Mbah Kotim pun mulai menekan kontolnya membelah bibir kemaluan istriku, sehingga kepala kontolnya yang besar itu terjepit diantara bibir kemaluan. “Ooooohhhhhh? mmmbbbbaahhhh??be?beeesaaarrrrr? mmmbaahhhhh??!!!!!” “Lhoo.. kontolku belum masuk kok, ?.!!!!!” “Mmm oooohhh mmbaaahh kkontolmuuu terlalu besaar buatku mbaaahh..!!! !” “Aaaaa?..aaaadduuuuh hhhhhh??mmmbbaahhhhh! !!!” istriku terpekik ketika dengan kasarnya Mbah Kotim menekan masuk helm kontolnya ke liang kemaluannya, sehingga kulihat bibir kemaluan istriku terlihat mengelembung menerima besarnya helm kontol Mbah Kotim. `Oooohhhhh?’ benar-benar kontras paha putih mulus istriku yang terkangkang lebar, sementara diantaranya paha hitam berbulu dari mbah Kotim dan bibir-bibir kemaluan yang putih kemerah-merahan menjepit ketat kepala kemaluan hitam besar berurat-urat itu. “Gimana, jeng kontolku ini?.? ” tanya Mbah Kotim “Oooohhh?.Mmmbaaahhh hh,?.. aaa?aakuu?. taaakkk sanggup rasanya, kooonnn?kooontolmu teeee?teerlalu beee?.beesaaarrrr mmmbaaahh??!!!!!!!”

“Kalau dibandingkan dengan punya suamimu,?..?? ???” “Aaaaaaggghhhhh? punya Mbah Kotim jauh lebih besar?. Oooohhhhh? tapi iiiii?iiini ssssss?saaaakiitttt,? mmmbaaaahhh?. .!!!!” “Kalau begini?.?” Mbah Kotim menggerak-gerak kan kepala kontolnya, menekan sedikit masuk dan menariklagi, satu kali?., dua kali?..membuat?? “Aaaaaaaauuuuwwwww? ..mmmmbaahhhh??aaaammmpuunnn? ..mmbaahhh?? ooohhhh?. ?.ooohhhh?.seperti digaruk-garuk? mmbaahh?.oooh? ..oooh? oooohh?. mmmbbbaaahhh ?.eee eeuuuunnnaaaaaak? mmmmm?mmbaahh? .. oooooohhh?!!! !” rupanya lipatan helm kontol Mbah Kotim menggesek ngesek G Spot istriku dan? “Mmmbaaah?.aaakuuuuu u?oooooh?ooohhh? ooohhh?mau? keee? keeeluaaarrrr? . oooooooooooooooohhh hhhhhheeggg? .. heeegghhhhh?. .mmmmbbaaahhhh? ..!!!!!” dengan tubuh yang bergetar hebat, istriku mengangkat pinggulnya sambil kedua tangannya mencengkeram pinggang mbah Kotim, ketika dia mencapai orgasmenya yang ke 6 dan??.saat pinggul istriku terangkat itu, dengan kasarnya Mbah Kotim menekan masuk kontolnya ke liang kemlauan istriku, sehingga?.. “Aaaaaaaauuuddduuuu uhhhhhhh??.mmmmbbaaahhhhh hhhh?? ooooohhhhhhh. .!!!” jeritan istriku yang menyayat pilu menggema di rumah Mbah Kotim dan?itupun hanya sekitar setengahnya saja yang masuk. Kelihatan istrikupun masih menggeliat lemah dengan kedua pahanya dicoba dikangkangi lebar-lebar untuk mengurangi tekanan kontol mbah Kotim yang besar itu, sementara Mbah Kotim memeluk tubuhnya erat-erat sambil berdiam.

“Sakit,jeng?? ???? “Hheeh?iiiii?iiiiyyyy aaaa?.mmmmmbaahhh h,?..aaaammmpuunn n?.? mmbbaahh? ..aaaa? ?aaakuuuu?.ttaaaa? taaa?. Mmmm?mmmmampu? mmbbaahhhh?!! !!!” “Apanya yang tak mampu?????” “Kemaluanku?. Mbah?., aaaaa?aaakuuu? lemas mmmmbaaahhh,? raa.. raaasanya ?mmmm ?maaauuuu?sooo. .sooobeekkk? mmbaahhhh? !!!!.” kata istriku terisak. “Sssstttt? jangan nangis, kalau begini bagaimana???? ?” kata Mbah Kotim menggerak- gerakkan pinggulnya pelan-pelan naik turun? “Oooooohhhh?. ooohhhh?.oooooh? .mmm..mmmmbaaahh? .bbiii? biiiibiirrrr. rahimku? oooohh.. ?ooooh?ooohhhhh? mbaaahh? eeee..eeennaaak? .teeee? teeerrussss?. terruuuus? .mmmm..mmmmbaahh hh?.hhhh?.hhhheeeg ggghhh?.ooohh hhhhhh?..mmmmbaahhh? ..ooooh? oooooh..mmmbaahhh. .aaaa?.aaakuuuu? ..oooo?.ooohhh? ..aaaaa?.. ..akuuuu?. keee? keeeluaaaaaaarrrr? oh..oh? ..oooohh ??aaa? aiiiiiiiiiihhhhhh? !!!!”

Istriku kelihatan menjadi histeris, dan dia mengoceh nga keruan lagi ketika bersamaan dengan orgasme ke 7 nya,?.Mbah Kotim menusukkan kontolnya dengan sebuah tekanan yang kuat sehingga ?.amblas seluruhnya terbenam ke liang kemaluan istriku. Mbah Kotim berdiam diri dan memeluk tubuh istriku dengan erat dan berkata “Kuambil keperawanan Jeng Yati yang kedua, kontolku masuk ke rahimmu dan memasuki daerah yang belum pernah tersentuh oleh kontol suamimu, setelah ini jeng akan merasakan kenikmatan yang lain?!!!!!” “Hhhhhhmmm?.oooohhhh h?!!!” istriku mendesah lemas, ketika Mbah Kotim mulai mengerakan badannya dan secara perlahan-lahan menarik keluar kontolnya dan?. “Ooooohhhhhh? .mmmbaahhhh? .. kontolmu ada apanya, kok hhhehh geliii ennnaaak oooohhhh??mmmbbaaahhh??!!!!!,” Mbah Kotim menusukkan kembali kontolnya kedalam liang kemaluan istriku,?..untuk kedua kalinya Mbah Kotim menarik kontolnya?. terus?.terus ?. sampai hanya kepalanya saja yang masih terjepit kemaluan istriku, sehingga terlihat bibir kemaluan istriku menyembul keluar dan kembali istriku merintih keenakkan ? “Oooooohhhhh? ..mmmmmbaahhhh? .kontol?mmmmbaaah hhh?eeeee? eeeennaaaaaaaak? mm mbbaahhhhh?.seee? seeeeperti? tiii?tiiidakkk? raa.. raaata?!!!!”

Mbah Kotim pun menusuk kembali?menarik? .menusuk?. dan makin lama semakin cepat dan dalam, sementara istrikupun terus mendesah-desah dan tubuhnya mengelinjang- gelinjang dengan hebat, sedangkan bibir kemaluannya keluar masuk mengikuti irama hujaman dan tarikan kontol Mbah Kotim. “Oooooohhhhhhh? .peee?peeeluuukkk k?..aaaa?aaaakkuuu u?.?.mmmmm?? mmmbaaaaah? aaaa? aaaakkuuuu?.maaaa? mmmaaaauuu? .keee..keeeeluar r? laaaa..?.oh.. oh?oohh.. oooohhhh ?.mmmm?baaaaahhhhhh? aaaaaa?? aaakuuuuuu?.keee kkkk?keeeeeluarrrrrr? .Mmmmb?? baaahhhhhh?.. !!!!!!!” tubuh istrikupun mengeliat, menggelinjang- gelinjang dengan hebat disertai pantatnya yang terangkat-angkat, sehingga posisi tidurnya bergeser dan aku dapat melihat wajah istriku yang kelihatan sangat kelelahan tapi penuh kepuasan dengan matanya yang terbeliak, ketika mencapai orgasmenya yang ke 8. Setelah badai orgasmenya berlalu, istriku menekan tengkuk Mbah Kotim ke bawah dan mengecup bibir Mbah Kotim dengan mesra dan istriku benar-benar sudah tidak lagi merasa jijik melumat bibir hitam keriput tua Mbah Kotim dan tiba-tiba kulihat kedua bola mata istriku terbeliak, sesaat `heeh? heeh? lidah panjang dan aneh Mbah Kotim masuk ke kerongkongannya? .. “Hhhhh?..hhhmmmm ?..hheh heeh..mmmbahhh. .aaa.. aaaku haus mmmbaahhh?!!”

“Buka mulutmu. minum ludahku?!!!!” Istrikupun mencoba memalingkan wajahnya yang menampakkan kejijikan? sementara Mbah Kotim tiba-tiba mengenjot pantatnya naik turun dan?? “Ooooooohhhhhh? mmmmmbaaah? .oooohhh?ohhhh. .mmmmbaahhh? suuuu?.suuuudaaaaah ?.mmmbbaahhhh? .ooooohh? mbaaaahhhh.. aaaa..aaaaaku? .keluaaaaarrrrrr rrr?hhhhehe? hhheeegggh?.laaa? laaaaggiiii? .mmmbaahhh? .!!!!!” Sementara istriku mengalami orgasme, kulihat Mbah Kotim meludahi mulut istriku dan begitu banyaknya ludah dan secara otomatis istriku menelan ludah Mbah Kotim, sehingga terdengar? ‘glee eeekkk?gleeekkk? .’ “Minum ludahku jeng.. ayooo terus minum ?.jeeengggg?!! !!!,” kata Mbah Kotim. Istriku yang selama ini ku sanjung, sudah bukan lagi nyonya tetapi sudah menjadi mainan Mbah Kotim. Aku pun tak kuat membendung air mataku ketika istriku dengan keras mengulang kata-kata Mbah Kotim: “Iiiiiiyaaaa? mmbaahhh?. jeng Yati adalah budak Mbah Kotim?!!!!!” “Ooooohhhhhhh? !!!” istriku mendesah panjang ketika Mbah Kotim mencabut kontolnya dari kemaluannya dan saat Mbah Kotim berlutut sambil mengkangkangi tubuh lunglai istriku, kedua mata istriku kelihatan terbelalak menatap kontol Mbah Kotim yang hitam, besar dan panjang itu yang masih berdiri tegang. “Ayo jenggg..duduk ?!!!” Dengan susah payah istriku duduk dan Mbah Kotim pun memaksakan kontolnya yang basah oleh lendir vagina itu, masuk ke mulut istriku, tapi karena sangking besarnya, hanya kepalanya saja yang terjepit diantara bibir istriku, sementara pantat Mbah Kotim mulai bergerak maju mundur? “Ppppfff?. Ppppfff??hhhhhmmm?.hhhhmmmm? !!!!” suara itu berulang ulang “Enak jeenggg?!!!” sementara gerakan pantatnya maju mundur semakin cepat. “Hhhhhhmmmmmm? .!!!!

Mbah Kotim memegang kepala istriku dan dengan brutal mencoba memaksa masuk kontolnya yang besar itu di mulut istriku yang ternganga tak berdaya “Jeng aku mau keluaaar, telan air manikkuuu jeeengggg?..! !!” Kulihat pantat Mbah Kotim terhentak begitu dia ejakulasi di mulut istriku dengan serta merta tangan kanannya memegang erat kepala istriku dan tangan kirinya menutup lubang hidung istriku. Kulihat istriku sempat tersedak dan kemudian dari gerakan leher istriku kulihat istriku meminum airmani Mbah Kotim, sementara Mbah Kotim meracau “Minum pejuku jenggg?. minum pejuku?.jeeeenggggg ?..!!!!!” Kulihat airmani Mbah Kotim sangking banyaknya sampai ada yang meleleh dari mulut istriku ke dadanya ke payudaranya yang semakin montok mengkilap. Akupun berusaha kembali ke tempat tidur dan kudengar suara istriku?.. “Aku takut masuk kamar mbah?!!!!” “Masuk saja jeng, suamimu tidur, nih aku titip jariku malam ini?!!!”

Istrikupun kulihat mengendap masuk dan jalannya agak mengangkang, rupanya Mbah Kotim benar-benar menitipkan jarinya di liang kemaluan istriku. Setelah membersihkan dirinya dan mengganti rok dan blousenya dengan daster tanpa BH dan celana dalam, istrikupun tidur disebelahku sambil memeluk tubuhku. Sesaat kemudian istriku membalik badannya, sehingga sekarang dia tidur memunggungiku dan tiba-tiba kontolku yang dari tadi lunglai menjadi ngaceng, ketika dalam kegelapan kulihat pantat istriku bergoyang teratur dan makin lama tak beraturan sambil memeluk guling, sampai dasternya tersingkap sehingga kulihat ritme goyangan istriku dengan jelas dari pantat bahenolnya. Akupun mengocok kontolku yang tegang melihat pemandangan itu dan nafas istrikupun semakin berat dan kemudian ?.. “Heeh?heeeehhhh??heeeeehhhhhh? .!!!!!!” kudengar istriku mendesah panjang dan bersamaan dengan itu pejukupun muncrat dan setelah itu aku jatuh tertidur dengan nyenyak.



----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh

1981

21Tahun.Sextgem.Com