Kenikmatan Sesaat
Saya adalah seorang pria yang berumur kepala tiga, tetapi jiwanya masih ingin seperti remaja yah bila dipikir-pikir …….ndak bisa. Pada suatu hari Sabtu saya libur bekerja ada keinginan untuk berjalan-jalan mengelilingi pinggiran kota Jakarta yah… buat menghilangkan pusing eh malah pusing, masalahnya setelah saya beberapa jam berjalan perut merasa lapar, saya masuk kesebuah restoran kecil saya pesan makanan kesukaan saya yaitu pecel lele plus lalap. Dalam ruangan terdapat enam meja saya ambil disudut untuk dapat mengetahui seluruh kegiatan didalam ruang makan.
Beberapa saat kemudian datang seorang wanita yang kurang lebih seumur duduk disebelah meja saya, saya ngak pedulikan wanita tersebut soalnya perut lapar sekali. Setelah makanan saya habiskan saya mulai merokok terus tatapan mata saya menerawang jauh dan tiba-tiba bertemu mata dengan wanita sebelah saya. Dengan rasa terheran-heran saya pandangi, saya melihat ada seberkas masalah yang menumpuk dikelopok matanya, saya beranikan diri untuk Menegur
"Kok sedirian mba ?"
"Iya,"
"Nggak sama teman ?"
"Tidak "
Saya terdiam sebab tidak ada respon…tapi dari gerak tubuhnya menandakan ingin diperhatikan…akhirnya saya berdiri dan pindah kesebelah bangkunya
"Boleh saya duduk disini "
Dengan angukan halus dipersilakannya saya duduk.
Obrolan saya mulai mengalir bagai air dan dijawab dengan sedikit sekali informasi darinya. Dengan sedikit serius saya bertanya
"Mbak ada masalah yah…"
"Saya lihat dari mata mba dan pandangan mbak sangat kosong."
Saya terus berbicara mengenai apa yang sedang dialami, dan tanpa sadar wanita tersebut berkata jujur ….
"Kok mas tau sih persoalan saya…memangnya mas paranormal…"
Saya jawab "Yah saya sedikit bisa membaca alam pikiran orang melalui fisik dan meta fisik jadi kalau tadi saya bicara itu hanya dorongan batin saya yang berkata begitu tanpa dibuat-buat atau dikarang-karang."
Memang saya kata teman-teman dikantor dan dirumah dapat membaca persoalan orang lain dan mempunyai nilai kebenaran hampir 85 %. Hal ini saya sadari sejak remaja saya memang pernah belajar ilmu dengan kakek saya dan setelah kakek meninggal tanpa sepengetahuan saya ilmunya sedikit diturunkan kesaya…sampai saat ini saya tidak terlalu ambil pusing dengan kebisaan saya…yang penting orang itu bahagia atau senang bila saya beri jalan keluar yah sudah saya pun senang tanpa pamrih apapun.
"Saya panggil mba atau… apa nih supaya kita dapat berbicara lebih santai….."
"Yah Ani saja…." sambil dilulurkan tangannya kepada saya…..
Tanpa saya sadari saya balik telapak tangannya kemudian saya bicara tentang garis hidupnya dari nasib, rejeki, jodohnya, dengan merah padam dan terheran-heran Ani mulai bicara dan menceritakan apa yang sedang dialami dan itu pun persis dengan hasil analisa saya tentang dirinya. Keakrapan mulai timbul. Dengan antusias saya diminta untuk memberikan penyelesaian persoalannya. Akhirnya saya berjanji untuk bertemu dirumahnya dengan beberapa syarat yang saya ajukan dan ternyata disetujui oleh Ani.
Jam sebelas saya datang kerumahnya dibilangan daerah pinggiran kota. Kemudian saya memberikan beberapa wejangan disertai bungkusan kembang untuk mandi agar bersih dari segala kotoran duniawi. Selang beberapa waktu saya terapi batinnya. Akhirnya saya suruh untuk mandi besar dengan kembang yang saya bawa dan Saya disuruh untuk menunggu dikamar tamu.
Sekitar duapuluh menit saya dapati dihadapan saya seorang wanita yang bersih dan cantik secara alami. Saya pun terheran-heran. Begitu berbeda sekali sewaktu sebelum saya terapi. Saya ngobrol ngalor ngidul terus sempat saya makan siang… Setelah makan saya istirahat dibangku halaman belakang, Ani duduk persis disebelah saya dan menghimpit badan saya.
"Mas kok dari tadi tak mempunyai rasa….gimana gitu terhadap wanita……"
Wah…ini pertanyaan yang membuat saya merinding dan tertantang sebagai seorang laki-laki.
"Maksudnya apa..? "
Dengan pura-pura tidak mengerti. Tangannya mulaI bertengger diatas paha saya akhirnya saya genggam dengan sedikit mesra. Karena saya tahu dia seorang janda yang baru bercerai dikarenakan belum mempunyai momongan. Wajahnya yang bersih memandang penuh birahi kehadapan saya…. Saya sempat ragu apakah ini jebakan. Saya pikir lebih jauh…. Dengan pandangannya saya tahu memang ada rasa haus yang mendalam dihatinya akan pelukan seorang laki-laki.
Tanpa menyianyiakan waktu saya pangut bibirnya perlahan sekali….
"Ah..ah…"
Saya kulum bibirnya sampai lidah saya menjelajah seluruh rongga mulutnya tanganya mulai meraba kesana kesini. Saya pun tak ketinggalan untuk memainkan peran saya usap buah dadanya yang tak terlalu besar tapi mengairahkan. Matanya merem melek menahan gejolak birahi. Saya angkat tubuhnya kedalam kamar kemudian saya kunci. Sedikit demi sedikit saya lepaskan pakaianya dan tinggal CD dan Bhnya. Terus saya gumuli tanpa sisa dari ujung rambut sampai kaki.
Baru saya buka Bh yang berwarna hitam kemudian Cdnya yang berwarna hitam pula. Tanpa saya suruh pakaian sayapun dilepasinya satu persatu. Saya bergumul seolah-olah saya telah lama kenal dengannya. Saya hisap putting sebelah kiri sehingga mengeras dan kemerahan tangan kanan saya menjelajah hutan belantara yang belum dilalui proses melahirnya…. Wah begitu kecil dan mungil dengan beberapa rumput yang tumbuh ikal disekitarnya.
Pada suatu saat bibirnya menghampiri kemaluan saya. Saya angkat kembali karena saya tidak tega bila hal itu dilakukan. Saya masih menghargai wanita walaupun hasrat itu ada, kamipun bergumul kembali kurang lebih 20 menit saya melakukan pemanasan. Baru dengan pasrah
"Mas mulai dong saya sudah ngak tahan…"
Memang saya buat demikian untuk membuat dinding liang vagina agar berlendir untuk mempermudah masuknya kemaluan saya. Kakinya sedikit saya renggangkan. Dengan perlahan saya masukan kemaluan saya kedalam sumur kenikmatan yang masih sempit. Saya goyang kekanan dan kekiri
"Ahahah yang cepat mas..asssik.terusss."
Wah gawat nih suaranya terus ngoceh ngak karuan sementara saya pegang peranan. Dan beberapa saaat kakinya menghimpit dengan kerasnya dan tangannya mencakar punggung saya dengan mesra.
"Mas saya nikmatttt.sekali. Saya belum pernah seperti ini dengan mantan suami saya."
Saya sedikit memperlambat goyangan saya kemudian saya balik badannya saya goyang dari belakang dengan sedikit hati-hati agar tidak kesakitan. Pantatnya semakin menggoyang maju mundur tanpa saya sadari badannya berbalik dan memeluk saya erat-erat. Saya kaget.
"Mas saya keluar lagi saya bahagia sekali dan saya tidak akan lupakan hal ini."
Wah tambah gawat soalnya saya belum sampai.
"Sedikit lagi sayang nanti kamu akan mengalami hal yang diluar kemampuan pikir seorang wanita tentang kenikmatan seksual yang sejati."
Dengan perlahan saya balik dan saya buat gaya konvensional biasa tapi saya dibawah dia diatas. Semakin menggila gerakkanya sehingga kepala kemaluan saya mulai kerkedut menandakan akan keluat lahar kelakian saya yang saya tahan waktu demi waktu agar dapat membahagiakan lawan main saya untuk mendapatkan kebahagiaan yang sejati
"Ani...Ani saya mau .sampai. Gimana saya keluarin dimana."
"Massssmassss....terus saja didalam. Saya sudah tidak tahan lagi.."
Beberapa detik kemudian tubuh kami saling berpelukan dengan erat dan sedikit mengejang satu sama lainya sehingga seolah-olah dunia melayang jauh entah ke mana seperti mimpi yang tak terbatas.
Kami saling berpangutan untuk mengakhiri permainan ini
"Mas saya tidak bisa untuk melupakan mas."
Saya bilang " Kamu sudah saya terapi kembalilah kepada suami kamu mudah-mudahan kamu bahagia dengan momongan yang akan kamu dapatkan"
Dengan berbinar dan melelehlah air matanya terlihat rasa sedih dan bahagia.
"Saya mohon maaf semogga kamu tidak merasa berdosa dan sayapun demikian."
"Tidak mas malah saya berterimakasih banyak saya telah mendapatkan kebahagiaan yang sejati dan saya akan berusaha kembali kepada mantan suami saya"
Beberapa minggu kemudian saya mendapat khabar bahwa Wanita yang bernama Ani itu telah kembali kepada suaminya yang dahulu dengan melakukan pernikahan kembali. Saya terus berkomunikasi dengannya melalui telpon dan perbuatan itu hanya sekali saya lakukan dengannya.
Sekitar tiga bulan kemudian Ani mengabarkan bahwa dia mulai merasakan berbadan dua. Setelah peristiwa itu saya banyak membantu beberapa teman dan dari mulut ke mulut saya suka diminta tolong untuk melakukan terapi batin untuk persoalan-persoalan rumah tangga, frigid, mandul dan lain-lain, tapi untuk urusan yang satu tadi tidak saya lakukan bila tidak ada rasa ke iklasan satu sama lain. Hal ini saya lakukan untuk menjaga agar pada saat saya lakukan akan timbul kenikmatan sejati yang timbul dari lubuk hati seorang wanita yang paling dalam.
Demikian kiranya kisah kasih saya, semogga pembaca memakluminya bahwa bersetubuh yang indah itu harus dibarengi dengan rasa kiiklasan dan penuh dengan rasa saling menghormati satu sama lain. Saya akan merasa bahagia bila dapat memberikan sesuatu kepada sesamanya dengan ikhlas.
----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh
1350