First Experience
Nama saya Indri. Badan saya termasuk cukup
bagus untuk ukuran orang indo, tinggi badan hampir 170 dan berat
mendekati angka 60 yang menjadi aset yang paling berharga adalah ukuran
dada saya yang cukup lumayan untuk orang indo yaitu 36C, oleh karena
itulah saya sering menggunakan baju yang full press body biar kelihatan
tampil seksi.
Pada awalnya saya sebenarnya termasuk anak yang kurang mengerti
tentang seks, semenjak saya berkenalan dengan jenny (bukan asli), saya
mulai mengetahui banyak tentang seks dan nikmatnya seks.
Berawal dari dia meminjamkan buku tentang seks dan dia cerita
tentangnya waktu "main" membuat saya penasaran ingin tahu tentang seks
lebih mendalam, kemudian dia mengajarkan bermasturbasi dengan berbagai
cara yang dapat memuaskan saya.
Seperti biasanya kalau malam minggu saya dan teman saya berkumpul
di suatu tempat untuk ngobrol atau sekedar menghabiskan waktu saja,
waktu berkumpul dengan teman-teman, saya memakai baju yang agak terbuka
(baju yang mempunyai model seperti sarung yang cuma dililitkan saja),
dipadukan dengan rok mini.
Setelah selesai berkumpul dengan teman-teman, biasanya saya ikut
teman saya yang bernama AN untuk mengantarkanku pulang, tapi waktu itu
dia tidak bisa datang karena sedang ada urusan, jadi saya pulang ikut
mobil lain. Di mana semua penghuninya cowok semua 3 orang, ditambah
saya menjadi 4 orang, tiga orang itu sebut saja Anton, Dodi dan Anwar
(bukan sebenarnya) kebetulan teman saya naik kijang jadi tidak sempit.
Saya duduk di tengah bersama Anwar sedangkan, Anton nyetir mobil
dan Dodi duduk di depan. Selama perjalanan Anwar tidak henti-hentinya
memperhatikan paha dan dada saya sesekali Dodi membalikkan muka melihat
paha saya, soalnya waktu itu saya duduk dengan kaki saling menyilang
jadi rok yang saya kenakan agak tertarik dan sengaja saya biarkan.
Lama-kelaman Anwar mulai duduk berdekatan dengan saya dan tangannya
mulai merangkul tubuh saya. Saya masih mendiamkan saja, ternyata
lama-kelaman tangannya sesekali menyentuh dada saya. Setelah saya
perhatikan ternyata Anton bukannya mengantarkan saya pulang tapi malah
ke tempat lain yang daerahnya agak asing bagi saya.
Anwar ternyata semakin berani untuk mulai meremas dada saya tapi
langsung saja saya tepis tangannya. Tidak lama kemudian Anwar
mengulangi lagi perbuatannya, malah Anwar mulai berani meremasnya
dengan kedua tangannya. Saya mulai curiga bahwa saya mau diapa-apain
tapi saya masih pura-pura tidak tahu. Tiba-tiba Anton meminggirkan
mobilnya di jalan dan Anwar smakin berani meremas dada saya dan mulai
menurunkan baju saya dengan paksa, dengan sekejap baju yang saya
kenakan lepas dari badan saya sedangkan Anton turun dari mobil dan
membuka pintu belakang. Saya disuruh turun dari mobil dengan hanya
mengenakan BH saja.
Anton menekuk bangku tengah dan saya disuruh untuk masuk lewat
pintu belakang mobil, bersamaan dengan itu Anton juga masuk ke dalam
mobil bersama dengan Anwar. Saya langsung disuruh tidur. Anwar langsung
menarik BH saya hingga sobek dan Anton membuka rok saya, lalu merobek
celana dalam saya yang bermodel renda-renda, kini habislah pakaian yang
saya kenakan. Anton langsung menjilati bibir vagina saya dan
menusuk-nusuknya dengan jari membuat saya mendesah-desah tidak karuan.
Anwar membuka celana panjangnya dan CD-nya kemudian langsung keluar
"barang" Anwar yang cukup besar dan berurat (mungkin panjangnya sekitar
19 cm) langsung saja Anwar memasukkan penisnya ke mulut saya. Saking
besarnya masuknya saja agak kesulitan, tidak bisa semuanya masuk ke
dalam mulutku.
Kemudian Anton menghentikan hisapannya dan mulai membuka celana
panjangnya sekaligus CD-nya. Keluarlah penis yang labih besar dari
penis milik Anwar. Anton mulai merenggangkan kaki saya dan membuka
vagina saya dengan tangannya untuk memasukkan penisnya, ternyata tidak
bisa masuk ke vagina saya tapi Anton terus memaksanya untuk
memasukkannya. Anwar ternyata sudah mau keluar dan dalam hitungan tiga
keluarlah sperma Anwar ke mulut saya, banyaknya bukan main sampai saya
terbatuk-batuk. Anton ternyata mulai bisa memasukkan penisnya ke vagina
saya.
Ternyata (mungkin Anton kesal tidak bisa masuk masuk) dia dengan
paksa langsung menindih badan saya dengan begitu masuklah penisnya ke
vagina saya. Saya langsung berteriak kesakitan (waktu itu saya masih
perawan) dan vagina saya langsung terasa berdenyut-denyut. Anton
memaju-mundurkan penisnya, sedangkan Anwar keluar dari mobil dan kini
Dodi yang masuk menggantikan Anwar. Dodi langsung membuka celananya,
mulut saya sudah tidak bisa berhenti mendesah karena merasakan nikmat
bercampur sakit, Dodi langsung menghisap payudara saya sambil tangannya
mengusap-ngusap puting saya, itu membuat saya semakin tidak bisa
berhenti mendesah.
Anton ternyata sudah mau keluar, dia bilang, "Ayo goyangin lagi",
dan "Croot.., croot..", terasa semburan spermanya di dalam vagina saya.
Anton langsung keluar dan Dodi menggantikan posisi Anton, siap untuk
menyetubuhi saya. Ternyata Dodi mengambil tissu untuk membersihkan
vagina saya. Waktu dilap ternyata terdapat darah. Dodi langsung tanya,
"Elu masih perawan ya", saya diam saja. Setelah bersih, Dodi langsung
memasukkan penisnya ke vaginaku. Penis Dodi tidak sebesar penis milik
Anton dan tidak pula sebesar penis Anwar.
Dodi memasukan penisnya dengan tidak ada halangan lagi dan membuat
saya mendesah lagi. Anwar ternyata sudah masuk ke mobil dan sudah
mengambil posisi untuk memasukkan seluruh senjatanya hingga tenggelam
ke duburku. Saya sempat berteriak jangan, tapi apa daya, Anwar dengan
sekali dorongan keras memasukkan penisnya ke anus. Jadi kini sudah dua
lubang yang dimasukin penis. Anton masuk lagi ke mobil dan mengambil
posisi untuk memasukkan penisnya ke mulut saya.
sekarang saya sudah tidak bisa apa-apa lagi, soalnya semua lubang
sudah penuh terisi oleh penis mereka bertiga. Tiba-tiba Anwar menarik
keluar penisnya dari anus saya. Saya pikir dia sudah selesai, ternyata
dia mulai memasukkan penisnya ke vagina saya walaupun vagina saya ada
sudah ada penis Dodi. Dodi berhenti sejenak dan Anwar mulai mendorong
masuk penisnya ke dalam vagina saya, ternyata vagina saya mulai melar
dan sudah bisa menelan masuk penis Dodi dan Anwar, walaupun penis Anwar
masih sebagian kecil saja yang masuk. Dodi menarik keluar sedikit
penisnya dan Anwar mulai memasukkannya sedikit demi sedikit. Saya sudah
tidak tahan, rasanya vagina saya sudah perih dan sakitnya bukan main.
Ternyata penis Dodi dan Anwar mulai masuk ke dalam vagina saya
secara pelahan-lahan. Sayapun mulai berteriak kesakitan karena kedua
penis mereka yang berada di dalam vagina saya. Ternyata Dodi dan Anwar
masih asyik memainkan penisnya di dalam vagina saya. Ternyata Anwar
sudah tidak sabar, dia menyuruh Dodi untuk mencabut penisnya dan
memasukkannya ke anus saya. Dengan begitu kalau pantat saya, saya
turunkan penis Dodi yang masuk ke anus. Sedangkan kalau pantat saya,
saya naikkan penis Anwar yang masuk ke vagina saya. Tidak lama kemudian
keduanya keluar dalam waktu yang hampir bersamaan, keduanya terjatuh di
samping saya.
Saya berusaha untuk bangun dan membersihkan vagina saya dari sperma
mereka dengan menggunakan tissu. Terasa perih sekali ketika tissu
menyentuh bibir vagina saya. Setelah itu saya diantar pulang ke tempat
kost saya. Saya sudah tidak bisa berjalan dengan benar, soalnya masih
terasa perih di selangkangan saya. Saat turun dari mobil, saya berjalan
pelahan-lahan dan tanpa mengenakan celana dalam dan BH, soalnya sudah
sobek ditarik oleh mereka saat di dalam mobil tadi. Dari vagina saya
masih keluar tetesan darah yang saya tutupi dengan tissu. Ketika sampai
di dalam kamar saya langsung menyiram vagina saya dengan air supaya
bersih, setelah itu saya berpakaian dan langsung tidur. Keesokan
harinya saya bangun dengan keadaan badan yang sangat lelah dan
selangkangan saya yang masih terasa perih.
Setelah melakukan kegiatan seperti biasanya, saya menelepon teman
saya yang bernama jenny dan menceritakan apa yang terjadi semalam. Dia
hanya diam saja dan bilang hebat juga kamu bisa main seperti itu. Kami
lalu janjian untuk bertemu di suatu tempat untuk menceritakan kejadian
semalam secara lengkap. Selama saya bercerita dia hanya bengong
keheranan.
Kemudian Jenny mengajak saya untuk pergi menemaninya yang mau
ketemu temannya. Setelah sampai di salah satu hotel saya dan Jenny
nunggu temannya. Ternyata temannya itu adalah cowok bule, kami
berbincang-bincang sebentar kemudian dia mengajak kami untuk ke
kamarnya.
Sesampai di kamar ternyata cowok bule itu langsung memeluk Jenny
dan langsung mencium bibirnya. Saya sempat heran karena tiba-tiba
mereka langsung berciuman, tetapi tidak begitu saja, si bule (Brian)
langsung dengan cepat membuka kaos Jenny dan tampaklah payudara Jenny
yang cukup menantang kalau dilihat dari ukurannya, payudara Jenny lebih
besar dari payudara saya. Sekarang saya hanya menonton Jenny dan Brian
sedang saling berburu, melihat keadaan seperti itu membuat selangkangan
saya mulai terasa gatal, tapi saya masih diam saja. Ketika Brian
membuka celananya, terlihatlah ukuran penisnya yang aduhai, panjang dan
besar, mungkin bisa 20 cm lebih ukurannya soalnya lebih besar dan
panjang dari penis Dodi maupun Anwar. Jenny mulai mengurut-urut penis
Brian yang super itu dan memasukkannya ke mulutnya hingga mulut Jenny
penuh.
Tiba-tiba Jenny menghentikan hisapan dan memanggil saya untuk ikut
main.Tanpa menjawab saya langsung membuka baju dan ikut main dalam
pertempuran. Saya mulai menghisap puting susu Jenny dan Brian mulai
mengusap-usap vagina saya, hal itu membuat saya kegeliah dan nikmat
walaupun rasa sakit masih ada bekas kemarin.Ternyata Brian sudah makin
ON dan mau memasukkan penisnya ke vagina saya. Saya langsung menolaknya
dengan alasan kejadian kemarin.
Akhirnya dia mau mengerti juga. Dia langsung menyiapkan penisnya
yang sudah maksimal dan diarahkan ke vagina Jenny dari belakang soalnya
Jenny dalam keadaan nungging dan saya tetap dalam tugas yang sama yaitu
menghisap payudara Jenny. Brian mulai memasukkan penisnya ke vagina
Jenny, ternyata hampir tidak mengalami hambatan (mungkin sudah terlalu
sering) dan Brian memasukkan semua penisnya ke vagina Jenny, dan
semuanya dapat masuk terbenam di dalam vagina Jenny.
Mulailah Brian melakukan aksinya dengan maju mundurnya. Tidak lama
kemudian Brian sudah mau keluar. Dia mulai melenguh-lenguh tapi dia
bukannya mencabut penisnya dari vagina Jenny, malah mempercepat tempo
permainannya dan keluarlah cairan putih itu dari vagina Jenny, baru
Brian mencabut penisnya. Dan sayapun sudah keluar karena ulah tangannya
Brian yang bermain di vagina saya. Akhirnya kami bertiga tidur sejenak
di ranjang setelah itu kami kembali mengulanginya lagi sampai 3 kali.
Setelah selesai saya pulang bersama Jenny naik taksi dan sejak
kejadian itu saya makin dekat dengan Jenny dan sering berbuat seperti
itu, tapi saya kadang-kadang ikut dimasuki, kadang-kadang cuma jadi
pemeran samping, malah saya pernah cuma nonton saja soalnya saya saat
itu lagi haid, jadi puasa dulu.
----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh
1678