02. Terjebak Penampilan
Aku terbangun dari tidur ketika terasa ada sabetan di pantat, ternyata dia memang seorang mistress yang sadis. Masa ngebangunin orang dengan cambukan, GILA BENER…!!!
Semua ikatan di lepas, dan terasa darah lancar kembali mengalir. Aku disuruh cuci muka, sikat gigi di wastafel tak jauh dari situ. Setelah selesai gue menghampiri dia lagi, dan dia memberikan sebuah botol parfum untuk dipakai. Sekarang badanku wangi karena seluruh badan aku semprotin. Dia memperhatikan dengan tersenyum. Terlihat manis sekali tapi dibalik muka lembut dan manis tersebut tersimpan suatu kesadisan. Aku ngga tahu siksaan apa lagi yang akan mampir malam ini...…mana dia bilang sampai pagi lagi. Tapi udah pasrah sih karena ban pinggang ini akan lebih berbahaya kalau bekerja. Benar katanya, aku akan dicuci otak dengan jalan seperti ini. Memang benar sih, sekarang perasaan takut selalu muncul kalau hendak melawannya, yang pasti tidak berani lagi menentang atau melanggar perintah yang keluar dari mulutnya.
M: “Hei…!!!! Kenapa bengong begitu? Senang ya dengan penampilan saya?”
A: “Iy..iy…Iya Mistress Rani…..”
M: “Ternyata kamu seorang slave yang menyenangkan dan ngegemesin orang”.
Aku diam aja, tidak menjawab.
M: “Sekarang kita akan berangkat ke suatu tempat dimana peralatan lengkap saya berada, tapi kamu tidak boleh tahu. Karena itu saya ada gagasan yang paling baik untuk menghindari itu. Ayo sini ikut saya”.
Aku dibawa ke ruangan lain dimana terdapat mobil Van yang agak besar yang siap membawaku ke tujuan yaitu NERAKA..!!
Dia menyuruh memakai celana dalam cewe lagi dan memborgol pergelangan tangan kebelakang, terus siku diborgol juga hingga sejajar dengan pergelangan tangan. Kemudian dia melepas celana dalamnya, digulung dan dimasukkan kemulutku. SEtelah itu mulut dipelester dengan electric tape (lengket sekali). Terlihat dia membuka sebuah kerangkeng besi agak kecil. Ngga tahunya aku disuruh masuk kedalamnya. Yang aku heran, kerangkeng teresebut mana muat untuk badanku, kecuali dipaksain. Ternyata benar, dia menyuruh berlutut di dalam kerangkeng tsb dan mulai menutup pintunya dari atas. Dia terus menekan sampai pintu tertutup kemudian digembok. Aku benar2 ngga bisa gerak di dalam kerangkeng tersebut. Terus dia menyumpal kuping gue dengan benda plastik yang pas lobang kuping lalu ditempel electric tape yang lengket tadi supaya tidak keluar. Sekarang aku dapat mendengar suara samar2. Rupanya dia benar2 akan merahasiakan perjalanan ini agar aku benar2 tidak tahu arah tujuannya. Kerangkeng besi tempat aku meringkuk ditutup dengan kain hitam seperti membungkus rantang. Sekarang suasana gelap kembali hanya samar2 aku dengar dia bicara :
M: “Kita akan melakukan perjalanan kira2 1 jam, ngga lama kok dan kamu masih bisa bernapas bebas kan?”
Aku mau menjawab tapi tidak bisa. Muncul sedikit rasa marah hingga aku berusaha berontak yang berakibat kerangkeng tersebut bergerak gerak yang membuat dia tetawa terpingkal pingkal.
Terasa kerangkeng bergerak, ternyata dibawahnya ada roda kecil dan mulai naik kemobil dengan menggunakan papan. Untung aja dia masih belas kasihan, karena kerangkeng ini alasnya dilapisi papan dan bahan yang agak empuk, begitu pula atasnya jadi badan tidak terlalu sakit dengan tekanan jeruji besi kerangkeng tersebut.
Mobil mulai bergerak dan aku terus menunggu tanpa komentar dimana masih memakai pakaian cewe yang sexi ini dan badan pegel sekali karena tertekuk untuk waktu cukup lama.
Mobil berhenti disuatu tempat, kain hitam kerangkengku dibuka dan dikeluarkan, lalu didorong menuju ruang yang semua bercet coklat tua temboknya. Kerangkeng dibuka dan aku keluar, gag dilepas, tutup kuping pun demikian, borgol dilepas. Sekarang bebas menarik napas. Tapi bukan Mrs Rani, ternyata ada cewe lain yang melakukan semua ini.
Dia hanya memakai bikini dari kulit hitam, garter belt, stocking, sepatu hak tinggi hingga lebih tinggi dariku. Di kedua pergelangan tangannya ada belengu dan rantai yang nyambung ke COLLARnya di leher. Karena rantainya cukup panjang jadi dia bebas menggerakkan tangannya.
IP: “Nama saya Ida Ponorogo, saya dari suku jawa tapi sexi juga kan, tidak kalah sama mistress Rani kan?. Saya juga budaknya mistress Rani tapi saya SWITCH bisa jadi mistress juga. Kamu kaya cewe amat dengan dandanan seperti ini…
A: “Iya, mrs Rani yang suruh saya seperti ini, mana berani melawan…..bisa ban pinggang ini bekerja, gawat jadinya.
IP: “Saya juga gitu awalnya, tapi setelah tiga bulan saya dilepasin oleh mistress, tapi jiwa saya sudah menjadi miliknya. Segalanya punya saya adalah miliknya, jadi kalau saya dihukum seberat apapun saya menerimanya meskipun harus menangis atau teriak”.
A: “Ooooh gitu…..dan sekarang saya mau diapain di sini?
IP: “Saya diperintahkan untuk mengurus kamu dan membuka seluruh baju kamu. Di ruang sini laki2 tidak ada yang boleh pakai baju kecuali baju hukuman. Kamu tahu ngga, kamu sudah ada di sini sama saja dipenjara selama tiga bulan. Kamu tidak bisa keluar dari bangunan ini karena semua pintu sudah dideteksi secara electronic. Kalau kamu coba kabur pasti ketangkap dan pasti mendapat hukuman disamping ban pinggang kamu yang pasti akan bekerja menyiksa kamu.
A: “Masa sih selama itu?
IP: “Iya, kamu akan di training disini sampai perasaan kamu menjadi budak yang murni untuk Mrs Rani. Dan kamu pasti akan nurut dia karena dia orangnya sadis kalau udah menghukum orang, kalau melawan perintahnya, wah hukuman semakin berat yang pasti akan membuat kamu teriak. Tapi saya suka mendengar suara cowo teriak, horny lho mendengarnya… hi..hi..hi”
Aku cukup kaget mendengar perkataan Ida akan dikurung di bangunan ini selama 3 bulan menjadi tawanan, di daerah mana ini…..GILA..!!! Baru sebentar aja udah engga tahan, apalagi 3 bulan. Wah, benar2 masuk neraka nich. Tapi pasti ada jalan keluarnya...lihat saja nanti...mereka kan perempuan, masa laki laki kalah.
IP: “Eh…kenapa bengong? Kaget ya ?”
A: “Eh…Ee…Engga…engga apa apa….”
IP: “Ayo cepat buka bajunya…. Semua…”
A: “Iya..iya..”
Terdengar dari tutur katanya, Ida termasuk wanita lembut. Aku menanggalkan semua baju hingga benar2 bugil, Ida memperhatikan. Terlihat dia agak terangsang melihat aku buka baju. Mungkin kalau dia tidak tertahan rasa takut dengan mrs Rani, dia tentunya udah jadian ama gue (utk short time)
IP: "Session kamu malam ini yang pertama WATER SPORT. Ayo ikut saya ke ruangan sebelah sana”.
A: “Apa itu WATER SPORT?”
IP: “Nanti juga kamu tahu sendiri, jangan tanya sekarang, ok?”
Aku dibawa ke suatu ruangan tidak terlalu besar dan disuruh berlutut, Ida mulai memasangkan RESTRAINT (belengu kulit) dikiri dan kanan pergelangan tanganku, kemudian kedua pergelangan kaki pun ditarik hingga melebar, begitu pula daerah lutut dipasangkan juga. Semuanya disangkutkan di kait besi melengkung di lantai dengan gembok. Setelah selesai aku mecoba meronta, memang tidak bisa bangun sama sekali. Letak badan biasa saja dalam keadaan berlutut, tapi karena tangan dibelengu agak kebelakang dekat lutut sehingga kalau badan didorong kedepan tangan harus menarik badan agar tidak jatuh agar balik lagi ke belakang. Aku diam saja, pengen tahu apa yang terjadi kemudian kalau sudah lengkap semua. Sementara si Ida tidak tahu bahwa si DOEL udah tegang kembali. Dia memakaikan WIDE COLLAR di leher sehingga sulit untuk menundukkan kepala, harus tegak terus. Ida melirik ke penis gue (si doel), dia tersenyum.
IP: “Kamu senang ya diperlakukan seperti ini? Kayanya kamu horny deh”.
A: “Iya nich, memang ini yang menjadi impian saya, baru sekarang jadi kenyataan”.
IP: “Oh gitu….tapi tunggu dulu, nanti kamu pasti menyesal…tunggu deh sebentar lagi Mrs Rani datang kalau ini sudah selesai semua” , katanya sambil tersenyum manis.
A: “Memang saya mau di apain sih?”
IP: “Tenang aja deh, nanti juga kamu tahu sendiri”
Meski mulut bicara tangan Ida tidak berhenti bekerja, selesai memakaikan wide collar, dia menempelkan seutas tambang dari bahan cotton ke collar di leherku, kelihatannya cukup kuat. Ujung tambang tersebut dimasukkan di lubang kait besi melengkung kecil di tengah ember besar dari bahan yang cukup berat di hadapanku. Sedikit bingung sih, permainan apalagi yang akan dilakukan. Setelah tambang melewati kait besi tersebut, ujungnya ditarik dan diikatkan ke tiang berjarak kira2 3 meter dari kait besi. Karena tambang tersebut agak tegang, kepala tidak bisa diangkat keatas atau mundur kebelakang lagi, kecuali maju atau turun kedalam ember tersebut. Ida menjelaskan dan memberi saran.
IP: “Ember ini akan saya isi air, kalau tambang sebelah sana ditarik maka kepala kamu akan masuk ke air. Kamu harus tahan napas, kalau tidak kamu akan minum air, jadi sebelum itu sebaiknya kamu hati2….tarik napas yang panjang dulu kalau mau selamat”.
A: “Wah gawat nich, saya mau di benamkan di air??? GILA..!! Permainan apa ini?
Saya bisa mati kalau kelamaan dalam air kalau Mistress Rani mengeluarkan kesadisannya, bisa2 dia membenamkan saya dengan lama….wah gawat nich”.
IP: “Tenang aja, ini namanya WATER SPORT…..Pokoknya kamu jangan bicara kalau tidak diajak bicara dan kalau ditanya kamu selalu harus jawab “Ya” , jangan ada kata tidak atau melawan, nanti dia marah kamu bisa gawat”.
A: “Iya itu saya udah tahu dari awal, tapi sekarang ini benar2 membuat saya takut”.
IP: “Ah kamu banyak omong, kayanya mulut kamu harus di sumbat deh”.
Ida langsung berdiri mengambil penyumbat mulut (GAG) yang tergantung di tembok. Bentuknya seperti balon tapi sepertinya terbuat dari karet tebal yang menempel di lempengan kulit. Dia mulai memaksa memasukkan gag tersebut ke mulut. Setelah masuk di mengikatkan kebelakang kepala hingga meski dengan sekuat apapun dorongan lidah tidak bisa mengeluarkan gag tersebut. Yang aneh, bagian luarnya tersambung selang dan ujungnya seperti gelembung karet. Ketika Ida mulai menekan-nekan karet tsb, terasa gag dalam mulut mulai membesar memenuhi rongga mulut, hingga mulut harus menganga lebar tapi sampai limitnya tidak bisa lagi sementara gag tsb terus dipompa dari luar. Gag ini benar2 membuatku tidak bisa bersuara lagi, yang terdengar hanya suara napas dari hidung. Setelah dianggap cukup, Ida melepas selangnya tapi udara tidak keluar, mungkin ada klepnya yang menahan udara tidak keluar hingga gag tsb tidak mungkin mengecil kalau tidak dibantu orang lain untuk membuka katup klepnya.
Ida mulai mengisi air di ember hingga hampir penuh baru dia berhenti mengisinya. Ia langsung meninggalkanku sambil berkata :
IP: “Kamu tunggu ya, Mrs Rani sebentar lagi selesai mentraining cowo lain yang disebelah. Pasti dia akan datang kok untuk membuat impian kamu jadi kenyataan, Ok?”
Aku bergelut dengan belengu yang kuat karena ketakutan mendengar cerita Ida bahwa aku akan dibenamkan di dalam air. Mistress Rani muncul dengan senyum khasnya dengan sebilah rotan di tangan kirinya.
M: “Hallo Slave, gimana kabarnya malam ini, apa kamu udah siap dng WATER SPORT??
Aku cuma “Uh..Uh..Uh…” dari hidung karena gag yang penuh dengan tekanan kuat di mulut hingga mulut ngga mampu menekannya.
M: “Saya mendengar lho semua semua pembicaraan kamu dengan slave Ida”, katanya sambil memegang tambang yang terikat di tiang di depan gue.
Aku hanya diam dengan penuh rasa takut.
M: “Karena kamu ngomongin saya jadi kamu harus dihukum, Hi..Hi..Hi..”
Dia berjongkok di sampingku, mukanya dekat sekali hingga terhendus wangi parfum yang semerbak. Aku udah tidak menyimak lagi apa yang di bicarakannya, yang terpikir hanya air di depanku dengan ketakutan.
Aku disuruh mengangkat pantat agak keatas. Aku menurut. Namun beberapa detik kemudian terasa penis yang sedang tegang diikat dengan tali kecil di daerah palkon, kemudian di tarik kebelakang Talinya diikatkan di tembok yang ada besi penyangkut. Dia terus menarik tali hingga penis yang sedang tegang ketarik kebelakang.
Sambil memegang tambang yang telah dilepas dari tiang tsb, di jongkok lagi disamping gue sambil berkata :
M: “Slave, kamu siap kan dengan permainan penyiksaan ini?”
Selesai berkata dia langsung menarik tambangnya, leherku langsung ketarik ke dalam air. Karena kedua tangan terbelengu ke daerah lutut jadi tidak bisa menahan badan. Aku gelagapan di dalam air karena belum sempat narik napas. Tanganku menggelepar gelepar hingga terdengar suara rantai. Selang beberapa detik di lepas kembali, hingg kepala bisa keluar dari air. Dia tertawa melihat aku terengah emgah menarik napas.
M: “Kenapa kamu omongin saya tadi?”
Dia menarik lagi tambangnya hingga kepala masuk lagi ke dalam air, tapi aku sudah siap narik napas hingga waktu di kendori tambangnya kepala keluar dari air tidak terlalu ter engah2. Mrs Rani sadar akan hal ini, dia menarik tambang lagi dan menahannya agak lama dalam air hingga tangan dan kaki menggelepar gelepar, baru dia lepas lagi.
Sebenarnya waktu tambang ditarik, saat kepala masuk ke air, penis makin ketarik kebelakang tapi hal itu tak terasa lagi, yang terkonsentrasi adalah NAPAS..!!. Mana hanya bisa menarik napas dari hidung karena mulut tersumbat ketat hasil kerjaan si Ida tadi.
Mrs Rani terlihat wajah senang dan puas melihat aku tersiksa seperti ini. Aku selalu menengok ke kesamping dimana dia berada saat muka keluar dari air. Mukanya dekat sekali kira 5 cm. Aku juga mendengar napasnya mulai naik turun, kelihatannya dia horny melakukan permainan penyiksaan ini.
Dia melepas gag gue, dan berkata :
M: “Gimana slave? Ini kan impian kamu selama ini?”
A: “Iya mistress terima kasih telah menyiksa saya sedemikian rupa”, ujarku ter-engah2 karena butuh udara.
M: “Kamu tahu, karena saya sangat sayang sama kamu, makanya saya akan terus menyiksa kamu biar semua impian kamu jadi kenyataan. Iya kan?
Tiba2 Mrs Rani menjambak rambutku, diawali dengan senyum manis, dia mulai mencium bibir gue dengan lembut seperti orang pacaran, dan aku membalasnya seperti orang pacaran juga. Tapi tidak bisa banyak bereaksi karena belengu yang cukup ketat menahan gerakan.
Lama kelamaan ciuman tersebut menjadi buas dan aku melayani dengan buas pula sampai terdengar desah Mrs Rani yang sexi. Tapi……… tiba2 dia menarik kepalanya untuk melepas ciuman tersebut…….dan……siksaan beraksi lagi.
Dia menarik tali lagi hingga kepala masuk kembali ke dalam air dan agak lebih lama sampai tangan kaki gue menggelepar gelepar, lalu melepas, dan menarik lagi, lalu melepas…ini dilakukan berulang yang akhirnya aku memohon ampun sambil menangis. Tapi herannya, air mukanya terlihat timbul berahi, hingga dia membuka behanya dan menjembulkan putting menyuruhku menghisap. Tapi saat aku sedang melakukan perintahnya, mungkin dia sengaja menarik tambang lagi hingga kepala harus masuk ke air lagi diikuti gelepar kaki tanganku. Setiap keluar dari air, dia langsung menarik kepala menekan muka gue keputing agar dihisap. Kali ini aku hisap dengan kuat, dia merintih dan dia tidak menarik tambang lagi. Tapi sebagai gantinya rotan yang ditangan dia disabetin ke pantat. Aku tidak berhenti menghisap putingnya meski rasa pedih akibat sengatan di pantat. Akibatnya, ia menjambak rambutku, lalu menekan kepalaku ke dadanya. Aku terus mengemut emut putingnya dengan kuat sampai dia berdesah. Kurasa dia juga merasakan sakit karena hisapan yang kuat sekali.
Terus muka gue dibawa keketiaknya, gue disuruh menjilat dan menghisap ketiaknya. Sebenarnya dia merasa geli, tapi dia tahan karena terasa ada getaran di tubuhnya. Tapi gue merasa dia tidak memakai pewangi ketiak, mungkin dia memang udah punya rencana agar gue bisa mencium bau ketiak yang sebenarnya dan terasa asin karena ada keringat yang mengumpul di situ. Tapi anehnya bau ketika Mrs Rani membuat gue horny berat saat itu hingga bertambahnya ketegangan penis gue memnimbulkan rasa sakit karena ikatan yang cukup kencang dn tarikan tali yang cukup tegang.
Tiba2 dia memanggil si Ida:
M: “Slave Ida, kesini….”
IP: “Ada apa mistress Rani?”
M: “Kamu telah membantu dia membuat impiannya jadi kenyataan, berarti dia harus berterima kasih sama kamu dan harus membuat kamu senang. Kamu bisa nyuruh dia apa saja yang membuat kamu senang, mau kan?”
IP: “Mistress Rani, kalau diizinkan saya mau dia menjilat veggy saya dan menghisap kelentit saya dengan kuat dan satu lagi dia harus menjilati pantat saya, boleh ngga Mistress Rani?”
M: “Ya boleh saja donk, memang dia harus membalas budi kepada kamu karena kamu elah menolong dia. Ya kan?
IP: “Iya juga sih, tapi kalau dia tidak mau gimana mistress?”
M: “Benamkan saja mukanya kedalam air lebih lama, biar dia menggelepar lebih keras lagi”
IP: “Betul juga…….Kamu dengar Slave? Dan sudah tahu tugas kamu?
Aku mengangguk dan tanpa bantah melakukan hal itu mulai menjilat jilat setelah dia berdiri tepat veggynya di mukaku dan mengemut emut kelentitnya dengan kuat, tapi ketika dia balik badan dan nungging, dia menyuruh menjilat ass holenya, aku agak enggan. Ida langsung menarik tambangnya, langsung mukakuterbenam kembali ke dalam air, dan muncul gelepar2 lagi di tangan dan kaki karena terlalu lama di dalam air.
IP: “Gimana? Masih ogah ogahan menjilat ass hole saya?”
A: “Ee, kenapa.….tapi…?”, aku udah sulit berpikir harus bicara apa.
Tiba2 tambang ditarik lagi, terjadi hal seperti tadi. Setelah dikendurkan, aku langsung menjawab :
“Saya mau….saya mau…saya mau…”
Ida tertawa puas, langsung memantati mukaku, maka mulailah perkerjaan menjilat ass hole nya. Selagi berjalan, aku melirik Mrs Rani mendekati Ida, mereka mulai berpelukan dan berciuman…..WAH …mereka lesbian juga. Malah mereka bergantian nungging kearah mukaku memberikan pantatnya ke mulut agar di jilatin ass hole nya. Terpaksa harus kulakukan dari pada masuk ke air lagi…..Bersambung
----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh
903