Kenangan Malam Natal
Pertama-tama saya ingin memperkenalkan namaku sebagai Alex dan kisah
tak terlupakan ini terjadi pada hari ini dimana umat kristiani
sedang ramai menyiapkan untuk hari natal keesokan harinya tetapi aku
mencoba merayakan natal dengan caraku sendiri bersama kekasihku Novi
dan teman baikku yang bernama Trisno di malam natal 2000.
Waktu bertemu Novi memakai pakaian blouse kaos ketat you can see dan
panjangnya sampai tengah pahanya sehingga paha putih mulus akan
terlihat jelas, blouse berwarna hitam putih berbahan tipis dan di
bagian atas model tali terkait ke bahunya. Blousenya itu mencetak
jelas body dan buah dadanya yang berukuran 36B dan dari bokongnya
yang nungging terbentuk bulatan penuh menyerupai gunung kembar
terlihat celana dalam kecil dan tipis tercetak di blouse bagian
belakangnya, paha putih mulusnya jika selagi duduk terlihat celana
dalam tipisnya yang berwarna hitam sungguh seksi malam ini.
Trisno tersenyum senang ketika bertemu apalagi melihat Novi terlihat
seksi kulihat dia beberapa kali mencuri pandang ke Novi dan ketika
kami bertiga berjalan dengan mobil dia beberapa kali berbicara
dengan Novi sambil membalikkan tubuhnya ke belakang karena Novi
duduk di belakang sementara aku terus menyetir mobil menuju ke
karaoke di bilangan Harmoni.
Kita memang ingin santai terutama aku karena untuk melepas stress
akibat pekerjaan, bernyanyi dan tertawa di ruang tertutup tentu
lebih enak dan puas. Memang betul, dicoba saja walaupun suara anda
pas-pasan atau fals, tidak usah anda pikirkan karena semua teman
anda tahu bahwa anda bernyanyi dan menikmati suasana untuk melepas
beban kerjaan, teriak-teriak saja boleh kok! asal teman anda jangan
pada budeg saja jadinya.
Kami bertiga masuk keruangan VIP room di VIP ini ada kursi mebel
yang panjang berbentuk huruf U kamar tidur tersendiri dan kamar
mandi dalam lengkap. Setelah memesan makanan dengan satu picher bir
dan nasi goreng berikut kentang goreng plus kacang mede, kami
bernyanyi bersama dan kadang sendiri diselang-seling dengan dansa
bertiga dan joged berdua pokoknya semua happy. Setelah tuntas makan
dan minum kembali bernyanyi setelah melihat suasana telah menghangat
aku melihat antara Trisno dan Novi adanya perasaan ingin berbincang
tanpa adanya aku, maka aku mengambil inisiatif untuk ke bawah,
bilangnya untuk mengambil rokok, padahal tinggal pesan saja ke kamar
rokok dapat di antar ke kamar. Bagaimanapun juga peristiwa yang lalu
sudah berlangsung cukup lama sehingga mereka agak cukup riskan juga
untuk lebih mengakrabkan suasana yang ada.
Ini terlihat ketika beberapa kali Trisno berusaha lebih mendekatkan
diri ke Novi dengan posisi duduk Novi di antara kami berdua
terlihat. Trisno kadang dengan ragu meletakkan tangannya di pundak
Novi apabila Novi merebahkan badannya ke sofa, kadang dengan
pura-pura bercanda tangannya diletakkan di paha Novi dan Novi juga
terlihat canggung, kadang mencubit paha Trisno kadang merebahkan
kepala dan badannya ke pundak Trisno dan kepadaku juga dia melakukan
hal itu.
Akhirnya, "Aku ke bawah dulu ya... mau ambil rokok di mobil."
kataku. Kulihat Trisno tersenyum, "Saya kalau bisa Marlboro..." kata
Trisno. Novi hanya tersenyum, "Yaa sudah saya cariin deh kalau ada
warung rokok di seberang jalan," kataku memberi kesempatan ke mereka
berdua untuk waktu yang agak memungkinkan mereka lebih mengakrabkan
suasana yang ada karena bagaimanapun Novi adalah kekasihku dan
Trisno adalah teman baikku yang sudah kuanggap sebagai saudaraku
sendiri. Aku keluar ruangan dan segera mengambil rokok di mobil dan
segera naik kembali ke atas. Aku sengaja tidak masuk ke dalam
ruangan, tapi karena kulihat pintunya yang sebagian tengahnya dari
kaca gelap maka aku dapat melihat ke dalam. Aku ingin tahu apa
mereka telah akrab kembali? Kebetulan di lantai atas suasananya sepi
dan dari luar kaca itu aku dapat melihat ke dalam, karena di dalam
ruangan itu lampunya dalam keadaan hidup sementara di luar dalam
keadaan gelap. Biasanya di dalam dimatikan dan hanya diterangi dari
cahaya TV yang menyala. Kulihat ternyata posisi Trisno telah berubah
sekarang. Mereka terlihat sedang saling berpelukan mesra. Kulihat
tangan Novi melingkar ke belakang leher Trisno, sementara tangan
Trisno juga memeluk pinggang Novi. Trisno sedang mencium bibir Novi
dan ternyata Novi membalas dengan menengadahkan kepalanya ke atas.
Mereka saling melumat, terlihat dari gerakan kepala Trisno dan Novi
yang saling berpindah posisi miring kiri dan kanan dengan penuh
emosi mereka berdua tengah saling mempermainkan lidahnya. Setelah
cukup lama maka tangan Trisno mulai merayapi lekuk lekuk tubuh Novi.
Kadang tangannya meremas bongkahan bokong Novi dan perlahan merayap
ke atas dan sampai ke gundukan bukit buah dada Novi dan dengan
remasan perlahan tapak tangannya lalu membuat gerakan meremas dan
memutar seperti memijat.
Ketika Novi menengadahkan kepalanya ke samping segera Trisno
menundukan kepalanya ke gundukan buah dada Novi dan melakukan
gerakan mencium buah dadanya dari luar blouse sambil menciumi dada
Novi. Dari luar, tangan Trisno menarik tali di pundak kiri Novi lalu
menarik tali itu ke bawah melewati tangannya karena dia tidak
memakai BH. Maka tersembulah buah dadanya bagian kiri dengan daging
yang putih mulus dengan putingnya yang telah mengeras di muka
Trisno. Dengan perlahan lidah Trisno menyapu gundukan bukit buah
dada Novi dan kadang menghisap perlahan puting Novi. Kulihat Novi
memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. Aku tidak dapat sama sekali
mendengar erangan dan desahan Novi karena ruangan itu kedap suara
dan juga adanya suara lagu-lagu yang terus berputar di ruangan itu.
Tapi itu tidak menghalangi keinginanku untuk terus melihat dari luar
tanpa berusaha untuk masuk ke dalam kamar karena aku sudah berjanji
kepada Trisno bahwa aku akan membagi semua milikku kepadanya
termasuk kekasihku dan aku akan ceritakan di lain kesempatan
bagaimana Trisno juga memberikan adiknya kepadaku.
Novi telah birahi, dia menggelinjangkan badannya ketika Trisno terus
menghisap putingnya. Sementara tangan kanannya mengangkat pinggul
Novi ke atas dan Novi dengan pasrah mengikuti gerakan tangan Trisno
yang mengangkat blouse ketat Novi ke atas. Blouse itu berhenti di
atas pinggulnya sehingga sebagian pinggulnya yang putih mulus itu
telah berada di dalam genggaman tangan Trisno. Tangan itu terus
mengusap dan membelai paha jenjang, sementara celana dalam hitam
Novi yang tipis terlihat jelas dan gundukan daging liang kemaluannya
tercetak di kain penutup celananya juga terlihat remang-remang
bulu-bulu kemaluannya keluar dari atas celana dalam mini Novi.
Tangan Trisno yang kiri kulihat membuka reitsleting celana jeansnya
dan kulihat tangannya mengeluarkan kejantanannya yang ternyata telah
menegang dan besar lalu mengarahkan tangan Novi untuk memegang
batang kejantanannya.
Novi dengan perlahan memegang batang kemaluan tersebut, dan secara
perlahan lama kelamaan mulai mengurut batangan itu ke atas ke bawah
dan mereka berdua terus memberikan rangsangan kepada lawannya
masing-masing. Tangan Trisno kadang meremas bongkahan pantat Novi
dan meremas pinggul Novi. Sementara Novi tangannya terus mengurut
batang kemaluannya ke atas ke bawah. Cukup lama mereka melakukan hal
itu. Kurasa mereka berdua saling mendesah dan mengerang terlihat
dari gerakan bibir dan mulut Trisno dan Novi yang kadang terbuka dan
tertutup. Kadang mereka saling bicara diselingi ciuman mesra
layaknya orang bercumbu penasaran dan cemburu pasti ada pada diriku
tapi dorongan untuk melihat tindakan mereka berdua lebih kuat di
otakku saat ini.
Blouse Novi, tali dipundaknya telah terlepas kedua-duanya ke bawah
sehingga blouse tersebut kini terlipat di tengah badan Novi, bibir
dan lidah Trisno berganti-ganti mengisap dan melumat bukit dada Novi
kiri dan kanan membuatnya mengerang dan menggelinjang badannya.
Kulihat Trisno berkata sesuatu ke Novi dan tangan Trisno mengangkat
Novi ke pangkuannya kulihat Trisno duduk menyandarkan badannya ke
belakang. Sementara Novi duduk di pangkuan Trisno, dengan mesranya
tangan Trisno meremas bongkahan pantat Novi sementara mulut mereka
berdua saling lumat saling bermain lidah dan kadang tangan Trisno
keduanya meremas kedua bukit dada Novi dan Novi pun karena
terangsang mulai menggerakkan perlahan pinggulnya maju mundur.
Rupanya batang kemaluan Trisno tengah digesek-gesekkan ke belahan
kemaluan Novi walaupun Novi tetap memakai celana mininya yang tipis,
tapi aku yakin Novi merasakan gesekan batang kemaluan Trisno di
belahan kemaluannya. Tak kumengerti kenapa Trisno tidak melepas
celana dalam Novi yang tipis dan kecil itu padahal tinggal menarik
atau menggeser sedikit tutup kain tipis kecil penutup belahan
kemaluan Novi, maka liang kemaluan Novi akan terbuka di hadapannya
dan tentu batang kemaluan besar itu dapat menerobos belahan liang
kemaluannya. Hanya terlihat tangan Trisno masuk ke dalam celana Novi
di bagian pantat dan hanya dengan menggeser kain tipis pada pantat
Novi. Jemari Trisno dengan leluasa meremas bongkahan pantat Novi.
Saya hanya bermasturbasi ria sambil menonton atraksi yang
menggairahkan itu.
Novi terus bergerak di pangkuan Trisno, kedua tangannya merangkul
leher Trisno sehingga bukit buah dada Novi tepat berada di muka
Trisno. Sementara gerakan pantatnya maju mundur memberikan gesekan
pada belahan kemaluannya kadang kepalanya tertunduk dan membuat
bukit dadanya menekan muka Trisno saat itu Trisno memberikan sapuan
pada bukit tersebut dengan lidahnya. Pada saat kepalanya terlempar
ke belakang, Trisno meremas buah dada itu dengan tangan kanannya
melakukan gerakan memuntir perlahan puting Novi. Sementara tangan
kirinya menyelinap ke belakang bongkahan bokong Novi dan membantu
menggerakkan pinggul Novi maju mundur berirama kadang cepat kadang
dengan gerakan lembut. Lidah dan mulutnya tak kalah sibuk terus
melumat dan menjilati sekujur dada, leher dan muka Novi seperti
mandi kucing. Kurang lebih lima belas menit mereka berdua bergerak
seperti penari erotis dan akhirnya Novi sepertinya telah ejakulasi
dengan keluar air kenikmatannya, terlihat dari gerakannya yang
perlahan dan lemas dibahu Trisno. Trisno berbisik dan lalu
merebahkan Novi ke kursi panjang itu dengan posisi tetap seperti
dalam pangkuan. Maka ketika direbahkan ke kursi posisi Novi dalam
keadaan tertindih dengan kakinya yang tetap mengangkang lebar.
Sementara kedua paha Trisno berada di antara paha Novi. Batang
kemaluan Trisno dalam keadaan menegang tetap berada di belahan
kemaluan Novi yang ditutupi celana mini tipis itu.
Tangan Novi memeluk leher Trisno dan bibir mereka kembali saling
berpagutan dan terlihat mereka berdua saling bermain lidah.
Sementara tangan Trisno tak lepas dari meremas dan membelai bukit
buah dada Novi. Lalu Trisno berkata sesuatu ke Novi dan kulihat Novi
menggelengkan kepalanya. Yak lama kemudian Trisno perlahan mulai
menggerakkan pinggulnya naik turun. Kulihat gerakan itu teratur
bergerak naik turun dan kadang menekan. Sementara Novi menengadahkan
kepalanya ke atas. Aku tidak tahu apa mereka bersenggama atau hanya
eges-eges (gesek gesek) tapi celana dalam Novi tetap berada pada
tempatnya. Kalau melihat gerakan mereka persis seperti orang
bersenggama tapi kok celana itu? Trisno terus bergerak maju mundur
membuatku penasaran dan batang kemaluanku tegang sendiri. Memikirkan
itu aku panik juga bagaimanapun dia itu adalah cewekku tapi ini kami
lakukan hanya untuk untuk membuat dia senang dan mengisi kekosongan
di dalam suasana yang BT. Untuk itu aku harus memastikannya aku
segera membuka pintu perlahan, tapi ternyata mereka berdua tidak
mengetahuinya, pasti karena suara lagu yang diputar cukup keras
sehingga mereka tidak tahu dan menyadari adanya kehadiranku di
belakangnya.
Dengan berdiri di belakang mereka aku dapat melihat jelas Trisno
posisinya dengan bersandarkan pada kedua sikunya sehingga tubuhnya
tidak menghimpit badan Novi tapi buah dada Novi tetap saling
berhimpitan dengan dadanya. Sedangkan bagian bokong Trisno terus
melakukan gerakan memajukan dan menarik pantatnya. Kulihat Novi
mengerang dan mendesah perlahan, tapi aku tidak dapat melihat apakah
celana dalam Novi digeser kain penutup depan bagian liang
kemaluannya atau tidak karena terhalang oleh body Trisno yang tinggi
besar, dan memang celana itu tetap berada di tempatnya hanya merosot
sedikit ke bawah. Terlihat tali celana itu tidak lagi berada di
pinggangnya tapi telah berada di pinggul. Penasaran melihat mereka
akhirnya aku merasa yakin mereka hanya gesek- gesek, maka aku
rebahan di kamar tidur kurang lebih sepuluh menit aku rebahan
menenangkan diri. Ketika telah tenang otakku akhirnya kupanggil Novi
ke dalam, "Novvv..." kataku. Tak ada jawaban , "Novvvvv..." kataku
lagi. "Yaa..." kata Novi menjawab. Aku rasa dia berdua kaget kalau
aku ternyata telah di dalam.
Novi ke dalam dan tersenyum malu dengan wajah merah.
"Kenapa sayang..." kata Novi sambil memelukku.
"Kamu tadi ngapain..." kataku menyelidik sambil memandangnya gemas.
"Kamu kan lihat sendiri..." kata Novi.
"Kamu tidur sini..." kataku menarik dia rebahan di tempat tidur.
Tanpa buang waktu ketika dia belum rebahan kulepas baju kaosnya
sehingga tinggal celana dalam mininya. Perlahan kujilati buah
dadanya, terasa wangi permen menthol. Memang di depan disediakan
permen, tapi terus saja kulumat putingnya. Dia mengerang dan rupanya
dia tidak sabar, segera menarik kaosku ke atas serta segera
melepaskan celana panjang dan celana dalamku. Rupanya pemanasan yang
dilakukan tadi di luar bersama Trisno terlalu lama membuatnya sudah
ingin untuk bersenggama. Kejantananku yang sudah menegang segera
dipegangnya lalu dihisap dan dilumat ke dalam mulutnya. Kurasa dia
begitu terangsang birahinya karena dalam melumat batang kemaluanku
semua ditelannya sampai mentok di tenggorokannya. Kadang bijiku
dihisap dan lidahnya bermain di sekujur batang kemaluanku sampai ke
buah zakarku dijilatinya.
Lidahnya terus bermain-main di ujung kepala kemaluanku dan
menggeser-geser belahan lubang kencing kemaluanku. Rasanya...
"Uuufff aakkhhh..." desahku. "Gila banget! Kamu sudah konackhh ya..
Ginnn..." erangku keenakan dan terasa geli kadang meriang (coba saja
hal itu dengan pasangan anda pasti meriang itu badan). Gila juga
Novi kalau sudah panas dia seperti orang di padang pasir. Habis
semua kemaluanku dilumatnya, sementara kulihat dicelananya ada
gumpalan cairan membasahi kain celana penutup belahan kemaluannya,
seperti bulatan. Rupanya dia sudah banjir dari tadi atau bekas air
mani Trisno? Penasaran aku tanya dia, "Kamuuu tadi gituan yaaa...?"
tanyaku penasaran. "Emmmhh... emmhhhff..." dia tidak menjawab hanya
terus melumat batang kemaluanku lebih kuat lagi. Digigitnya kepala
kemaluanku pelan dan gemas, "Akkhhh... gilaaa kamuuu..." kataku.
Batang kemaluanku mengeras kuat seperti besi balok. Kubiarkan dia
memuaskan hasratnya melumat habis kejantananku dari ujung sampai
pangkalnya.
Momen ini kunikmati dan segera kubuka celana dalamnya, ternyata
kemaluannya telah basah dan lembab. Saat kubelai belahannya masih
terasa rapat, jadi mungkin dia belum sampai sejauh itu, pikirku.
"Kamu di atas Nov..." kataku menarik badannya ke atas menduduki
pinggangku. Perlahan dengan tangannya yang menggenggam batang
kemaluanku mulai diarahkannya ke lubang kemaluannya. Kepala
kemaluanku perlahan ditekan dengan bibir kemaluannya dan perlahan
membelah bibir kemaluannya yang telah basah membuat lebih mudah
kepala batang kemaluan itu menyusup belahannya. Terus Gina menekan
ke bawah pinggulnya dan, "Akhhh..." erang Novi. "Enaaakkk... aduuhhh
pelan-pelan, enakkk..." desahnya. "Uufff... yaa enaakk..." desahku
keenakan. Pelan-pelan batang kemaluanku makin lama makin tenggelam
ke dalam liang kemaluannya. "Akkkh... masuuukkk... ookkhh
kontolllu... akkkggg... ennnakkkk..." erang Gina terpejam.
"Gilaaa... liang kemaluan kamuuu... masih rapat Ginnn..." kataku
sambil menghentakkan pinggulku ke atas dan menariknya ke bawah
perlahan seperti slow motion berulang kali.
Setelah sepuluh kali dengan gerakan itu, terasa telah dengan bebas
dan mantap terkendali kemaluanku menyodoknya. Lama kemudian gerakan
batang kemaluanku makin mantap menyodok liang kemaluan Gina. Dengan
sepenuh tenaga kugerakkan pinggulku naik turun tanpa henti sebanyak
dua puluh kali membuat Novi berteriak sambil matanya terpejam
histeris, "Aaakk.. akhhh.. akkkhh... oohhkkk... aahhh.. uufff...
aduhhhh... giilllaa... aahhh... aadduuhh..." terengah Novi. Sangat
bergairah dia dengan gerakanku membuatnya membalas gerakanku dengan
hentakan kasar. Novi segera menghentakkan pinggulnya cepat kadang
dia melakukan gerakan memutarkan pinggulnya sehingga terdengar bunyi
"Brreeoott... brreettt... brreeeoott..." Rupanya telah banjir sekali
di dalam liang kemaluannya tapi dinding kemaluannya tetap menjepit
batang kemaluanku. "Luar biasa, gila kamuuu hot bangetttt..
Ginnn..." kataku. "Gue mauuu yang kuattt... yang kuattt nekannya
ahhkkk.. yang panjang kontolnyaa... akkkhh terusss ngentotin
kontolnya... akkgg..." erang Novi histeris. Kurasa Trisno juga
mendengar erangan Novi karena pintu kamar tidak kututup ketika Novi
masuk tapi biar saja dia terangsang, pikirku.
Selang lima belas menit ternyata gerakannya makin panas saja. Habis
sudah kemaluanku dihisap ditarik di dalam liang kemaluannya.
Sementara badannya telah keringatan, "Aahh... aaahhkkk... uufff...
ennaakk..." desah kami berdua. Kadang aku sengaja mengangkat
pantatku tinggi-tinggi dan dia menekan kemaluannya makin ke bawah
terus pinggulnya berputar-putar sehingga terdengar bunyi "Breeet
brett brrett..." Terasa panas di sekitar batang kemaluanku. Kuat
juga aku telah dua puluh menit dengan gerakan yang membuat keringat
membanjir tapi sampai saat ini belum terasa juga kalau air maniku
akan keluar. Biasanya yaaa dengan gerakan yang seperti biasa paling
lama sepuluh menit keluar air maniku. Mungkin karena aku ingin
membuktikan bahwa aku juga bisa kuat dari teman baikku. Yang jelas
batang kemaluanku dalam keadan stabil menegang terus dan gerakanku
tidak berubah. Kadang lembut dengan hentakan yang kuat dan kasar
dengan gerakan memutar dan mengocokkan batang kemaluanku terasa
seperti membor lubang kemaluannya dan ternyata Novi menyukai gerakan
dan hentakan yang kulakukan.
"Giiilaaa.. kamu kuat sekali... tumben tuh... oohh gue puaasss..."
desah Novi keenakan dengan tersenyum puas.
"Ya sudah lama ya Nov, nggak beginii..." desahku.
Karena tidak keluar-keluar juga ini air mani, akhirnya kami
kecapaian sendiri. Dalam keadaan terengah-engah keenakan kami
berhenti sebentar. Akhirnya aku tanya ke dia,
"Bagaimana kalau kita istirahat dulu Nov.." ternyata dia mengangguk
setuju dengan muka memerah dan keringat di dahinya menetes. Aku usul
lagi,
"Kita keluar yukk... Nov.. kasihan Trisno... sendiri di luar,"
kataku.
Tanpa bertanya lagi Novi lalu melepas segera batang kemaluanku dari
lubang kemaluannya. Rupanya dia juga belum tuntas dan keluar dari
kamar berjalan dengan telanjang bulat. Dia keluar sendiri, sementara
aku menjadi bengong.
Ternyata Novi tanpa bertanya lagi keluar kamar dalam keadaan badan
telanjang bulat. Gillaa! sudah konak dia rupanya. Beraninya dia
telanjang bulat menemui Trisno di ruang depan. Aku tersentak, segera
ke kamar mandi mencuci kemaluanku yang telah basah oleh karena air
kenikmatan dari liang kemaluan Novi. Di kamar mandi aku berpikir
ngapain Novi di luar bersama Trisno, tentunya Trisno terkejut dengan
kehadiran Novi yang telanjang bulat di hadapannya. Setelah cukup
lama di kamar mandi membersihkan diri sekitar kemaluanku. Perlahan
aku keluar kamar dan berdiri di pintu. Kulihat sesuatu yang telah
membuat aku terkejut. Gila! aku jadi terangsang sendiri melihatnya.
Novi ternyata dalam posisi yang sangat seksi sekali. Mungkin Novi
telah tinggi birahinya. Sepertinya telah terangsang penuh birahinya
dan tanpa malu dan ragu lagi dia dalam posisi menungging. Dalam
posisi menungging di atas kursi dalam keadaan telanjang bulat.
Terlihat tubuh putih mulusnya dengan lekuk tubuhnya, bokongnya putih
mulus dan pinggul yang cukup besar pinggangnya yang ramping.
Bokongnya yang tinggi ke atas dan buah dadanya menjuntai keras
membentuk bulatan dengan putingnya yang telah mengeras, rambutnya
yang hitam dan panjang lurus sebagian tergerai kesampingnya,
sebagian lagi menutupi pundaknya yang halus dengan bulu-bulu halus
di sekitar pundaknya menambah seksi posisinya. Sementara tangan kiri
Trisno mengusap dan membelai serta kadang meremas bongkahan pantat
Novi yang sedang menungging itu. Tangan kanan itu meremas buah dada
Novi dengan remasan perlahan dengan jemari menjepit puting Novi.
Trisno telah menarik celananya sendiri berikut celana dalamnya ke
bawah di antara lututnya.
Batang kemaluannya terlihat menegang keras dan besar dengan
bulu-bulu kemaluan yang berwarna hitam. Sedangkan kepala kemaluannya
berwarna merah dengan diameter ukuran botol Aqua 600 ml. Ukuran
batangnya panjang 23 cm, diameter batangnya 6 cm. Terlihat kepala
kemaluannya tengah dicium-cium oleh bibir Novi. Novi ternyata sedang
asyik menciumi kepala batang kemaluan dan belahan air kencingnya.
Dengan posisi menungging, dalam keadaan telanjang bulat,
perlahan-lahan mulut itu menelan kepala dan batang kemaluan itu.
Hampir tidak muat mulut Novi menelan kepala itu. Mulutnya harus
membuka selebar-lebarnya dahulu baru dapat mengulum batang kemaluan
Trisno. Perlahan dan tak lama kemudian terlihat kepala Novi naik
turun ke atas ke bawah dan kadang lidahnya menjilati batang kemaluan
Trisno yang besar. "Aahh Gooddhhh..." desah Trisno terpejam
keenakan. Sementara Novi hanya mengerang karena tangan Trisno terus
memberi remasan di sekitar kemaluannya. Terlihat tangan kiri Trisno
menyusup dari bawah badan Novi dan berhenti jemarinya ketika berada
di belahan selangkangan paha Novi. Jarinya bergerak membelai belahan
kemaluan Novi yang telah basah.
Setelah kurang lebih lima menit menyaksikan adegan yang mendebarkan
jantung, perasaanku berdebar kencang karena terangsang. Aku benar
tidak sabar melihat adengan itu. Kemaluanku mengeras kembali malah
lebih keras dari yang tadi pada saat bersenggama di dalam kamar.
Dalam keadaan telanjang bulat dengan batang kemaluan menegang aku
menghampiri mereka. Kulihat mereka kaget, "Oopppss..." kata Trisno
kaget. "Sorry gue nggak tahan..." kataku. Tanpa permisi lagi kuambil
posisi di belakang bokong Novi yang polos dan dengan berjongkok di
belakang Novi, mulutku langsung menjilati kemaluan Novi. Ternyata
Trisno hanya tersentak sedikit tapi dia terus malah mengangkangkan
kakinya lebih lebar sehingga belahan kewanitaan Novi itu lebih
terkuak membuka, sehingga klitorisnya terlihat dan segera kujilati
klitorisnya dan kumainkan lidahku di sekitar klitorisnya. "Aakkhh
emhhff ahhh mmhhh aauufff... ahh..." desah Novi dengan kepalanya
yang makin cepat bergerak naik turun di selangkanganku. Sementara
tangan keduanya telah meremas buah dada Novi.
Terus kumainkan belahan liang kemaluannya dan kadang lidahku
menerobos masuk ke dalam belahannya terus mengkilik-kilik sekitar
klitorisnya yang terlihat memerah. "Emmhhpp... emmppphh... ahhh..."
dia mengerang keenakan. Kurasakan dia menggerakan pinggulnya dengan
irama dangdut, yaitu menggerakkan perlahan bokongnya serta
meliuk-liukan badannya dan berkedut-kedut liang kemaluannya,
"Emmfff... mmmbhh..." kadang badan Novi di angkat ke atas dengan
cara menekan buah dada Novi ke atas. Ketika itu bibir kami berdua
saling berpagutan desahnya tidak tahan lagi dan terus tangannya
mengarahkan kepala kemaluanku ke dalam lubang kemaluannya dan
perlahan, "Ahhkkk... aah ahhh... oohhh... ennaakknyaaa..." erang dan
merintih dalam kenikmatan kemaluanku masuk perlahan. Tak lama batang
kemaluanku dalam hitungan detik tenggelam sudah di dalam liang
kemaluan Novi yang telah basah dan hangat dinding liang kemaluannya.
"Aahh... aahhh... aahhkk... dorong yang kerass.. ahk yaaa... aahkkk
dorong terusss.... yyaa... ahkk tekan yang dalammm... eennaakhh..."
rintih Novi sambil terus mengikuti gerakan dorongan pinggulku yang
menghentakkan batang kemaluanku seluruhnya ke dalam lubang
kemaluannya.
"Bleeppss... sleepss... bleebss... slleeppss bblleppss...
slleppsss..."
"Aahhh... aahhh aahh eenaaknya... kamuuu... gilaa luaarr biasaa...
enakkk ngentotin kamu Giinnn... akkhh..." erangku kenikmatan terasa
hangat batang kemaluan.
Dengan posisi kuda-kuda yang sangat mantap kakiku terasa menapak
bumi tidak bergeser dalam menggerakkan pinggulku maju mundur
sehingga pusat tekanannya dapat kupusatkan kepada batang kemaluanku
yang terus menggenjot atau menggelosor keluar masuk belahan liang
kemaluannya. Dengan gerakan seperti menyalurkan tenaga dalam maka
nafasku dari seputar perut kuatur semua gerakanku sehingga gerakan
yang terjadi bukan melalui pikiran tapi telah digerakkan secara
otomatis melalui sekitar pinggulku nafasku perlahan dalam satu kali
tarikan nafas, aku dapat menghujamkan kemaluanku sebanyak tiga kali
atau bisa sampai tujuh kali. Pada saat melepas nafasku, keluar
gerakan kulakukan berputar sekitar pinggulku, sehingga otomatis
batang kemaluanku melakukan gerakan berputar dua atau berkali-kali
di dalam liang kemaluannya.
"Aahkkk... akhh... gilaaa... gilaaa... akkhhh... akhhh... gilaaa...
enakk... enaakk... ahhh... uuuff... adduhh... enaknyaaa...
aaookhhh..." Novi merintih dan mengerang. Trisno melihat kepadaku
dengan pandangan tidak percaya kalau aku dapat melakukan gerakan
seperti itu yang membuat Novi kelojotan dan bergetar seluruh
persendian badannya. Baru tahu dia, pikirku tersenyum kepadanya dan
rupanya membuatnya menjadi terangsang. Kulihat matanya saat itu
terbelalak ketika melihat batang kemaluanku keluar masuk teratur
dengan nafas yang teratur juga. Batang dan kepala kemaluannya
memerah dalam cengkeraman tangan Novi. Batangnya makin lama makin
mengeras, karena Novi makin lama dia tidak dapat mengcengkeram
diameter batang kemaluan itu. Novi makin mempercepat gerakan
tangannya menarik dan melakukan gerakan memutar atau seperti
memelintir batang itu. Ternyata Novi hanya tahan sepeluh menit di
dalam menghadapi adukan batang kemaluanku yang mengamuk di dalam
liang kemaluannya hingga dia melenguh dalam rintihan, "Aahhh...
aakkhhh... ooohhhh gueee keluaarr..." badannya bergetar hebat dan
matanya terpejam dan mulutnya terbuka menganga lebar.
Trisno terpaku memandang Novi yang ejakulasi dengan badan yang
bergetar dan akhirnya Trisno rupanya tidak tahan melihat keadaan
yang ada di hadapannya dan yang juga terjadi pada batang
kemaluannya. Sehingga matanya membelalak dan lalu terpejam, "Aahhkk
aaahhh... ahhkkk..." keluar air maninya di dalam genggaman tangan
Novi. Air mani itu meleleh di jari-jari Novi. "Ha.. haa haa..." aku
tersenyum penuh kemenangan. Kalah lama dia karena aku sendiri belum
apa-apa saat ini. Setelah Novi mengelap tangannya dengan tissue
basah, kutarik dia untuk gantian duduk di atas pangkuanku. Dengan
posisi saling berhadapan kemaluanku menghujam kembali ke dalam liang
kemaluannya dan gantian dia yang bekerja dengan gerakan memutarkan
pinggulnya dan gerakan memaju-mundurkan bokongnya dan kadang kurasa
liang kemaluannya berdenyut-denyut seperti menghisap batang
kemaluanku. Rupanya dia ingin membuatku keluar juga air maniku.
Setelah lebih kurang sepuluh menitan dia membuat batang kemaluanku
kerja keras. Kulihat dia juga telah mau keluar lagi mengerang. Dia,
"Aahhkk... akhh ahhh gue mauuu keluaarrr... lagii... samaa-samaaa
kamuuuu keluarrr jugaa... yaaa..." erang Novi. "Aahhh yyaaa barenggg
Nov... guee juga ampirrrr... keluarr... aahhkk aakkhh... yaakkk
keluuaaarr... ahkkk akhh..." erang Novi dan aku bersamaan, "Aahhh...
giilaa.... eenaakk... puasss gueee," rintih Novi.
Keluar sudah dan tuntas birahi yang menghimpit dan menggunung di
dada ini. Ada barangkali lima semprotan air maniku keluar membasahi
seluruh rongga dalam liang kemaluannya sampai akhirnya kulepas
batang ini. Puas sekali. Setelah berbenah diri, mencuci dan
membersihkan bekas-bekas yang ada dan ternyata kami telah memakai
ruangan itu selama tiga jam dan habis total cuma Rp. 375.000 untuk
semua all in, siiplah.
----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh
1520