Inikah Namanya Silent Swinger ?


Pada suatu sore yang cerah, hari Sabtu malam Minggu, kami sedang asik bercengkerama dengan isteriku yang cantik dan 2 anak2ku yang mungil2 Tiba2 terdengar HP ku berdering lalu kuangkat, ternyata dari sahabatku Rob yang telah berpisah sekian lama sejak kami lulus dari perguruan tinggi karena dia kembali ke kota kelahirannya di kota M pulau S untuk meneruskan usaha ayahnya yang cukup besar di kotanya.

Inti pembicaraan adalah seputar curhatnya dia selama berumah tangga bersama isterinya Mer. Sahabatku itu ingin sekali bertemu denganku untuk lebih dapat mencurahkan seluruh uneg2nya namun ia berpesan agar isteriku nggak perlu tahu dulu.
Karena belum bisa bertemu muka diantara kami maka ia memutuskan untuk mengirim rekaman suara yang berisi keluhan dan curhatnya kepadaku, katanya kalo melalui surat atau e-mail kurang berbobot karena tidak ada tekanan suaranya.

Kiriman rekaman itu telah aku terima. Kemudian aku berpesan kepada staff ku agar jangan ada yang ganggu aku.
Kuputar rekaman itu :
“Mungkin ceriteraku ini agak panjang mudah2an kamu tidak bosan mendengarnya. Begini lo Hen, kamu kan tahu aku memang bukan tipe laki2 yang bersih tapi toh aku bercita-cita untuk memiliki pendamping setia yang baik luar dalam.”
“Aku sepanjang hari bekerja keras untuk menghidupi keluargaku ternyata telah gagal, memang itu salahku juga, aku telah salah memilih isteri. Kamu tahu kan siapa Mer?”

(“Ya aku tahu Rob, kan aku hadir pada acara pernikahanmu. Isterimu cantik sekali kok.” jawabku.dalam hati)

“ Aku mengenal dia di Klab Malam kurang lebih 2 bulan dan selalu dia yang menemaniku, Kemudian pada suatu saat ketika aku dalam keadaan setengah mabuk, dialah yang membawaku pulang ke rumah, dia yang melucuti seluruh pakaianku kemudian menyelimutiku dan aku biarkan saja. Dia juga membuka seluruh pakaiannya di ruang lain dan masuk kamar dengan hanya dibalut sepotong handuk dan aku tetap diam saja, lalu dia menyelinap ke selimut disebelahku dan tidur membelakangiku. Aku terdiam beberapa lama, memandanginya yang sedang tidur. Lekuk tubuhnya dibalik selimut kelihatan sangat sempurna, nafasnya naik turun teratur tidak menimbulkan suara, bau badannya sangat harum.

Ketika selimut tersingkap,karena dia ganti posisi menelentang, alangkah indahnya apa yang terlihat didepan mataku, Wajahnya cantik meski tanpa make up, alis matanya lentik alami, rambutnya agak ikal sebahu, lehernya jenjang, dagunya itu lo kata orang bagai lebah bergantung. Lalu kutelusuri dengan mataku kearah bawah. ada 2 gunung bulat tersembunyi sedikit dibawah selimut. Dada atasnya putih bersih.

Aku jadi penasaran, lo kok pusing kepalaku akibat mabuk tadi mendadak sembuh dan terasa segar badanku. Dengan hasrat yang mulai menggebu kudekati dia pelan2 dan mulailah sifat nakalku bangkit, lalu pelan2 kutarik selimut kebawah sedikit-sedikit. Maka menyembullah dua bukit indah itu secara nyata didepan mataku, putiknya bundar kecil merah kecoklat-coklatan dibalut kulit putih bersih. Loo apa ini yang mengeras dibagian bawahku, tentu saja ya barang kesayanganku yang mulai meronta., hei Hen denger nggak ceriteraku ?”

(Aku terkejut “Eh..iya..ya.. sorry Rob, aku ngelamun dikit, jadi ingat isteriku di rumah” jawabku dalam hati sambil malu2 sendirian, diam2 aku ikut hanyut luga lo pembaca, kalo anda gimana ??)

“ Kuteruskan ya Hen, karena disuguhi pemandangan indah ini aku jadi lupa diri, lalu aku mulai mengelus-elus bukit2 indah itu pelan2, eee.. ternyata dia mengeluh halus dalam tidurnya, lalu agak kuperkeras sedikit dia malah mengerang-erang kecil tapi matanya masih merem. Aku sudah tak kuat lagi lalu bangkit dan mulai menjilat-jilat putingnya yang terlihat mulai mengeras dan kulanjutkan dengan usapan2 halus, lho kok dia malah keenakan sambil mendesis-desis kaya ular kobra. Nah pada saat kuhisap keras sebelah putiknya dan yang sebelah lagi kuremas-remas barulah dia terbangun dan terkaget-kaget “Mas… apa2an ini ?” katanya
“Oh…oh… sori Mer, aku gak tahan liat bodimu yang kelewat seksi” jawabku dan aku lalu mengehentikan aksiku.
Lalu kami terdiam beberapa saat. “Mer. kamu nggak marah kan?”
“ Emm… cuma kaget aja”
“Ooh kirain marah.”
“Nggak lah”
“Lalu… “
“Lalu apa ?”
“Maksudnya …ngapain kita?”
“Ya..tidur lagi lah Mas.”
“Aku nggak bisa tidur kok Mer.”
“Mm…aku juga iya sih”
“Trus..”
“Terserah Mas aja..”

Wah nggak tunggu aba2 lain lagi maka kubuang selimut yang masih menutupi kami sehingga terlihat semua apa yang kulihat. Lekuk perutnya dan pinggangnya yang begitu bagus dan serasi, dibagian bawah diantara pangkal pahanya terlihat bulu2 halus yang tersusun rapi membentuk formasi segitiga kerumunan semut hitam,
Lalu kurengkuh dia kepelukanku dan kulumat habis bibirnya yang ranum nan harum itu sambil tanganku mengelana kesana kemari, kegunung dan ke lembah yang ternyata sudah basah mengeluarkan mata air nikmat. Kusatukan badanku dengan badannya dan iapun menyambut dengan hangatnya melingkarkan kedua tangannya ke pinggangku dan kedua kakinya ke pinggulku.

Keringat mengalir deras meski ruangan ber AC, tak kami ingat bahwa kami mengeluarkan erangan2 saking nikmat yang tiada taranya. Badannya habis kuciumi dan kujilati terutama bagian leher dan dadanya, rasa nikmat mengalahkan rasa asin keringat kami berdua. Lalu bibirku mulai meluncur terus kebawah melewati perut dan akhirnya menuju lembah itu lalu lidahku bermain diantara dua bibir vertikal yang merona merah nan basah dan tak lupa ujung clitnya yang menonjol kugigit halus membuat Mer mengelinjang-gelinjang sambil melenguh.

Lidahku mulai meluncur kedalam vaginanya dan meskipun ada rasa2 asin disana tapi berbau harum merangsang malah membikin aku semakin terangsang lalu kusedot cairan asin itu dan kutelan bulat2,waktu itu kok nggak kepikiran rasa jijik atau geli. ya…..hahahahaha…(Rob tertawa terbahak-bahak), kalo kamu gimana Hen ?

(lo kok dia nanya, Lalu kujawab dalam hati :”Sama aja Rob, malah cairan smek isteriku lebih harum dan manis lo” tapi curang, dia nggak mendengar ungkapanku).

Tentu saja sedotan ini membuat Mer meronta-ronta dan merintih-rintih kenikmatan
Setelah puas lalu posisi diubah menjadi 69, woow dia mengisap penisku kuat sekali padahal barangku itu juga sudah mengeluarkan cairan jimak, Aku berteriak “Auw..”
“Kenapa Mas ?”
“Sedotanmu itu lo, apa gak jijik ada cairannya?”
“Nggak sama sekali Mas, Rasanya asin2 enak” jawab Mer.
“Terusin Mer”
“Ya Mas ..auff…aufff., udah ah Mas aku dah gak tahan lagi..”
“Ya…ya…kita tukar posisi, kamu di bawah ya” (istilah kita mah MOT gituh)

Sorry Hen, aku ceritera sunguhan yang terjadi lo, kan kamu juga terbiasa dengan yang seperti ini
(iya memang, tapi aku lagi ada di kantor nih Rob, celanaku jadi basah deh)

Mer sudah siap dengan mengangkangkan pangkal pahanya lebar2 sehingga semua terlihat jelas dan diantara iringan semut hitam tadi pelan2 kumasukkan penisku ke rongga nikmat tersebut dan blesss…, terasa hangat basah dan sedikit panas lubang vaginanya dan sudah dipenuhi oleh cairan sehingga pada saat aku goyangkan maka terdengar bunyi decak2 merdu dari vaginanya. Justru bunyi2an itu menambah aku terangsang sehingga semakin gencar genjotanku dan semakin kencang bunyi kecipak2 itu. sebetulnya aku sudah mulai mendekati klimaks namun Mer masih belum ada tanda2 ke arah itu jadi sedapat mungkin masih aku pertahankan supaya aku tidak mendahuluinya.

Posisi ganti lagi, sekarang aku dibawah (istilah kita : WOT), Mer kelihatannya lebih semangat karena ia yang memegang kendali nafsunya, sangat cepat ia goyang kiri-kanan dan turun naik sambil tak henti2nya kami mengeluarkan teriakan2 nikmat. Dia kelihatan sangat bernafsu dilihat dari cara dia mencium bibirku sedemikian ganas sampai2 aku sulit bernafas dan kadang2 kesakitan. Lidahnya tak henti2nya berputar disetiap sudut rongga mulutku bahkan sampai mendekati rongga kerongkongan. mungkin kalau lidahnya cukup panjang masih bisa dia menjangkau paru2ku, sorry aku bergurau Hen. Sudah tak terhitung dia berapa banyak menelan air liurku, demikian pula aku.

Akhirnya kami berdiam sejenak dengan posisi Mer masih diatas perutku, lalu ambil nafas dulu. Kemudian tiba2 dia bangkit meninggalkan aku, loo.. ternyata dia pergi ke kamar mandi untuk membuang hajat kecilnya.
Aku mengejarnya ke kamar mandi dan lagi2 terlihat pemandangan yang sangat bagus, Ternyata Mer yang lagi pis pun cukup membuat aku terangsang ya. Tak usia-siakan kesempatan ini untuk mengacak vaginanya sambil berjongkok selagi masih mengeluarkan air seni,terasa hangat “ Mas apa-apaan sih, kotor dong ah”. “ Mer, apa saja yang ada pada dirimu selalu bersih dan tak ada yang tak merangsang aku.” Lalu kuteruskan pergumulan ini di kamar mandi dengan posisi berdiri sambil bermandikan air shower yang hangat. Sungguh nikmat sekali, lo Hen.

(Iya kamu yang menikmati, aku yang bingung sendirian di kantor, semua pergawai sudah pada pulang)

Kami kembali ke tempat tidur “Ok Mer kita ganti posisi ya, kamu nungging dong”
Mer menurut kemudian menunggingkan dirinya membelakangiku. Ya ampuun, itu pinggul, suatu bentuk gumpalan daging yang sangat indah, bulat dan kencang ditengahnya terdapat lubang anus yang cukup bersih dan rapet, sepertinya Mer bukanlah tipe wanita yang suka anal sex kali ya.
Lalu dalam posisi doggy tersebut kubuka vaginanya lebar2 dan pelan2 kumasukkan batang penisku kedalamnya dan meluncur dengan mulusnya karena sudah dipenuhi oleh pelumas alami dari tubuhnya. Kutarik dan kuhunjamkan pelan-pelan semakin keras dan seiring dengan irama ayunanku maka semakin tinggi jeritan dan erangan Mer.sampai memenuhi ruangan kamarku

Oh ya lupa kukatakan Hen, kami cuma berdua saja di rumah karena Papi dan Mami serta adik2 plus pembantu semuanya lagi ke kota P, jadi apapun yang terjadi nggak ada orang yang tahu.sehingga kami leluasa mau jerit2 sekalipun gak ada yang perhatikan.
Rupanya Mer paling nggak bisa tahan lama untuk posisi seperti ini lalu ia mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya sedemikian rupa dan menggoyang-goyangkan kepalanya sampai rambut ikalnya terurai keatas dan kebawah, lalu ia menjerit dengan kerasnya ;”Maaaas…aku keluar. ahhhhhh…”
Secara spontan kucabut penisku maka dari dalam vaginanya menyembur cairan yang agak kental2 berbusa dan lumayan banyak lo, yang jelas itu bukan cairan dari aku. Terus terang Hen, baru kali itu aku berhubungan dengan cewek yang orgasmenya bisa mengeluarkan cairan yang nyembur2

(itu namanya squirting Rob. hmm… kamu nggak tau ya Rob, isteriku juga seperti itu cuma nggak terlalu banyak sampai nyemprot2 begitu)

Cewe2 yang lain yang pernah kugauli gak sampai seperti itu, bahkan ada yang vaginanya kering sehingga penisku susah masuknya
Skor saat itu 1 : 0 untuk kemenangan aku. Lalu kubiarkan Mer beristirahat sebentar, lalu kulanjutkan lagi untuk mengakhiri kenikmatanku. Lalu kumulai lagi dengan posisi dia dibawah dengan genjotan2 halus sampai vaginanya kembali basah kuyup sampai meleleh ke atas seperai disertai decakan2 dan jeritan2 Mer.

Posisi dirubaah lagi, Aku dalam posisi duduk dan Mer membelakangiku menduduki aku seperti doggy dalam keadaan duduk, maka Mer lah yang mengambil posisi aktif naik turun dan aku yang memegang kedua bokongnya. Asik juga posisi begini dan kali ini aku yang kalah karena keenakan maka tak tahan lagi aku peluk erat2 pinggangnya sambil menyemprotkan cairan nikmat dari tubuhku dan spermaku tumpah di dalam vagina Mer dan Merpun menjerit keras. Aku merasa ada kontra semprotan didalam vaginanya, ternyata Mer juga orgasme lagi, kami nikmati betul2 untuk permainan ronde kedua ini dengan orgasme secara bersamaan dan aku biarkan dia mendudukiku sampai pada kondisi relaksasi. Mer bangun dari posisi duduknya dan .. srrtt… ada cairan keluar dari vagina Mer membasahi penisku dan membasahi seperai, Malam itu benar2 sangat menyenangkan bagi kami berdua kemudian tanpa ingat harus ke kamar mandi maka kami tertidur dalam posisi telanjang bulat sampai pagi.

Nah, ini keteledoranku yang pertama Hen, pada saat mulai permainan sampai selesai dan menjelang pagi, aku sama sekali menjadi lupa tentang statusnya Mer, maksudku lupa untuk memastikan apakah dia itu masih perawan atau tidak karena dimulai dari kondisi mabuk. sampai menikmati segala sesuatunya ya sudah lewat dan kelihatannya lancar2 aja tuh dalam arti kok gak ada jeritan kesakitan atau lebih2 pake ada darah segala.
Mungkin itu juga merupakan peringatan Tuhan kali ya Hen, aku sendiri suka jajan kok ingin sesuatu yang bersih dan suci. Atau pada saat itu aku berfikir mungkin karena Mer sudah terlalu dewasa sehingga tidak ada lagi proses seperti itu.
Karena aku terlanjur suka sama dia maka kuputuskan untuk memperisteri dia sampai mempunyai satu momongan si mungil.

(sementara kumatikan rekaman suaranya karena hari menjelang magrib, lalu kuputuskan untu diteruskan mendengar suara Rob keesokan harinya)

***

Kulanjutkan lagi mendengar rekaman suara Rob :
“Isteriku hobbynya fitness mangkanya badannya sangat bagus, atletis dan terpelihara. Aku menyetujui saja kebiasaannya itu untuk memberikan dia kegiatan supaya nggak kesepian. toh semua itu sangat menguntungkan dirinya dan aku.
Biasanya dia berlatih di fitness center terkenal di kotaku, tetapi setelah menikah ia minta dibuatkan ruang khusus di rumah. Aku setuju saja maka kubuatkan ruang fitness di lantai atas disebelah ruang kerjaku di rumah. Semua perlengkapan yang diperlukan sudah disediakan, kebetulan kami mempunyai rekanan pemasok alat2 fitness tersebut dengan harga dibawah harga pasar.

Ruangan di lantai 2 memang sengaja kubuat untuk beberapa keperluan pribadi termasuk keperluan yang sangat pribadi, sehingga pembantu rumahku pun tidak diperbolehkan sembarang masuk ke ruangan2 tersebut.
Aku mengijinkan Mer untuk mengajak teman2nya berlatih disini, untuk itu Mer telah mengontrak seorang pelatih fitness laki2 yang katanya bekas pelatihnya dulu semasa masih gadis dan orang itu telah aku kenal namu akt belum tahu namanya. Ya aku sih seneng2 aja banyak cewe2 dan ibu2 muda yang berlatih, sekalian buat aku cuci mataku yang penuh keranjang ini.

Oh ya Hen, ruang fitness dengan ruang kerjaku dibatasi oleh selembar kaca cermin tembus (kaca riben), sehingga bagi yang lagi fitness hanya bisa melihat dirinya di cermin tersebut sedangkan aku bisa menonton kegiatan tersebut dibalik kaca tersebut tanpa diketahui oleh mereka, isteriku sendiri nggak tahu karena kaca di rangan kerjaku ditutup oleh sebuah lukisan pemandangan yang cukup lebar yang dapat digeser dengan mudahnya karena ada reelnya dan ruang kerjaku selalu kukunci. Jadi setiap hari Sabtu dan Minggu sambil aku selesaikan tugasku juga sambil menikmati pemandangan langka. Kamu juga Hen sewaktu-waktu kalo kesini bisa aku ajak kerja lembur di ruang ini hahahaha….

(huuh ketawa lagi kamu Rob, bikin ngiler aku aja)

Hal ini sudah berjalan cukup lama, aku semakin sibuk dengan pekerjaanku dan apalagi aku sering keluar kota, Mer juga sibuk dengan fitnessnya sehingga setiap aku pulang ke rumah sudah dalam keadaan lelah bahkan kadang2 sampai tertidur di sofa. Anehnya isteriku tidak pernah mengeluh, padahal yang aku tahu dia termasuk cewe yang maniak sex. Aku katakan demikian karena setiap kami berhubungan badan pasti dia bisa orgasme sampai 5 kali atau lebih, tergantung dari kekuatanku untuk bertahan dan memang dia tipe yang sensitif artinya mudah terangsang dan mudah pula mencapai orgasme, tapi mudah terangsang lagi…lagi…dan lagi.

Pada suatu hari aku berangakat ke kota J untuk beberapa hari dan kebetulan aku berangkat hari Jum’at sore. Setelah tiba di kota J aku baru ingat bahwa ada satu dokumen penting yang tertinggal di rumah. Aku putuskan untuk kembali ke rumah besok pagi saja.
Esoknya aku pesan tiket pulang ke kota M ternyata kebagian yang siang karena saat itu week end. Sampai di rumah sudah menjelang sore. Di rumah kok kelihatan sangat sepi, ya pasti karena teman2 isteriku pasti sudah pada pulang. Anakku juga gak kedengaran suaranya, aku baru ingat biasanya kalo sore begini anakku selalu diasuh di taman umum di dekat rumah.

Aku lalu naik ke atas menuju ruang kerjaku dan aku cari dokumen itu, tapi tiba2 terdengar suara2 yang tak asing lagi aku dengar setiap aku becinta dengan Mer, ternyata itu suara Mer. Aku berfikir mungkin Mer sedang melakukan masturbasi untuk memuaskah hasrat sexnya yang tinggi dan menghilangkan rasa rindunya padaku dan itu biasa ia lakukan sepengetahuanku, hal itu aku tidak keberatan karena aku sendiri yang membelikan alat sexnya itu. Tetapi kok ada suara lain selain suara isteriku, aku aku geser lukisan besar pelan2.
Ternyata….apa yang terlihat olehku sungguh diluar dugaan, Isteriku sedang asik menikmati pijatan2 mesra oleh pelatihnya dengan kondisi pakaian sudah tidak karuan. Pakaian senam isteriku sudah melorot kebawah sehingga tubuh isteriku yang indah itu terlihat jelas, sedangkan sang pelatih celana senamnya pun sudah melorot sampai ke lutut tetapi celana dalamnya masih di tempatnya, rupanya mereka sudah lama melakukan permainan itu.

Maka mengalirlah darah panas di tubuhku sampai ke ujung rambutku, tapi aku masih bertahan dan sambil berfikir kok sampai terjadi demikian, apakah ada yang salah pada diriku. Atau mungkin aku kurang memuaskannya sehingga ia berbuat demikian apalagi memang kondisinya sexnya yang luar biasa. Aku gak jadi bertindak, dan kuteruskan menonton adegan selanjutnya.
Rupanya isteriku sudah tidak sabar lagi lalu ia meminta si pelatih untuk berbuat lebih jauh. Sang pelatihpun dengan terampil memainkan perannya. Pelan2 dia pelorotkan celana dalamnya maka keluarlah penisnya yang begitu besar, Yah Hen, penisnya ternyata lebih besar dari punyaku. Pelan2 pula dia masukkan kedalam vagina isteriku yang dalam posisi doggy kesenangan Mer dan tangan Mer berpegangan pada alat fitness lalu digenjot makin lama makin cepat lalu Mer berteriak seperti biasa dan kemudian terduduk lemas akhirnya terbaring. Sang pelatih dengan sigapnya mengambil anduk kecil kemudian mengelap cairan yang ada pada vagina isteriku dan pada seputar penisnya, setelah itu dia ikut berbaring disisi Mer,memeluk dan menciumi Mer isteriku.

Aku kok ya ikut hanyut, bukannya marah malah ikut menikmatinya. Dan akhirnya aku tersadar bahwa aku ini sebenarnya statusnya masih di luar kota. Aku ingin marah tapi aku tidak sanggup karena aku sangat menyayangi Mer. Segera kusimpan dokumen yang kutemukan kemudian aku bergegas keluar drai ruang kerjaku pelan2 lalu tancap gas menuju bandara untuk pergi ke kota J kembali. Entah apa yang terjadi selanjutnya di ruang fitness itu hanya mereka saja yang tahu.

Malamnya aku terduduk melamun di lobby hotel, untuk menghilangkan rasa kesalku aku menuju Pub Disko atau tempat apa namanya disitu karena terus terang aku tak pernah ketempat itu selain Klab Malam, yang jelas ada suara musik keras, penerangan remang2 dan banyak muda-mudi yang berjoget ria. Aku masuk lalu duduk sambil memesan minuman ringan di bar.
Tiba2 ada cewe cantik mungil duduk di sebelahku mengangguk sambil tersenyum manis kepadaku. Kubalas senyumannya. Lalu mulailah aku saling berkenalan, ternyata dia namanya Mona dan katanya juga dia berasal dari kota M. Pakaiannya sungguh seksi, gaun hitam tipis dengan model tanktop menunjukkan belahan dada yang menonjol, roknya agak mini dengan ujung rumbai2 yang runcing ujungnya, jenis gaun itu apa sih namanya ya.

Dari obrolan berlanjut ke dancing, jingkrak2, berpelukan dan sering tak sengaja pipinya beradu dengan hidungku, amboii harumnya cewe ini. Pada saat dia menari berputar maka berkembanglah gaunnya sehingga terlihat jelas betis dan pahanya yang putih mulus. Aku menjadi terpesona dengan cewe mungil yang satu ini dan semakin larut maka semakin hot kami dibuatnya.

Akhirnya karena kelelahan kamipun keluar meninggalkan keramaian itu dan berjalan bergandengan menuju kamar masing2 eh bukan lo. Kamarku di lantai 5 sedangkan kamarnya di lantai 7, tapi lift berhenti persis di lantai 7 dan kami langsung menuju kamar…Mona.
Coba Hen kamu bisa tebak apa yang terjadi selanjutnya.

(Laaah paling2 kamu kerjain tuh cewe seperti binimu sendiri, dasar buaya)

Yah begitulah. Begitu dia mengunci pintu kamar, aku sergap dia dari belakang dan kukecup kuduk dan lehernya yang harum kemudian kubalik badannya dan aku lumat bibirnya habis2an, badannya agak berjinjit karena tubuh mungilnya itu, dan anehnya setiap saat ku tatap wajah Mona yang ada dalam bayanganku kok ya wajah Mer terus.
Lalu kurebahkan dia ke ranjang kutindih dia dan kugumuli berguling-guling sampai terjatuh ke lantai Acara dilanjutkan di lantai. Roknya tersibak penuh dan segera aku dapat melihat paha mulusnya serta celana dalamnya yang juga berwarna hitam model g-string yang tentu saja tidak dapat menutupi semua organ vital yang ada di dalamnya. Dari sela2 CDnya itu menyembul bulu2 hitam yang lebat.

Aku sudah tak tahan lagi lalu aku renggut CD hitamnya itu woow, ternyata bulu2 halusnya itu sedemikian tebalnya sehingga aku tidak bisa melihat apa yang ada dibalik rambut2 halus ikal tersebut, jauh lebih tebal dibandingkan bulu vaginanya Mer. Tidak cukup itu lalu aku tarik tali tanktopnya kebawah sebatas pinggang sehingga dua bukit kecil mungil keluar dari sarangnya. Buah dadanya sangat mungil namun seksi, sepertinya jarang dijamah orang ya. Putiknya masih dominan warna pink. Jangan2 dia masih ABG nih. Heen… jangan ngiri ya…hahahaha…
.
(ya…ya…. makan aja tuh ABG mu… kataku dalam hati)

Begitu aku remas payudaranya ya persis segenggaman tanganku ini, waaah dapat pengalaman baru nih, biasanya cewe2 ku rata2 dadanya besar.
Aku gigit putiknya, kurang puas maka kumasukkan seluruh payudaranya kemulutku dan kukunyah-kunyah sepuasnya sampai ada bekas gigitan merah. Ya tentu saja Mona sangat menikmatinya dengan erangan2 halus, tidak berteriak seperti Mer.

Aku sudah tidak menyadari bahwa pakaianku sudah lepas semua, namun pakaiannya masih melekat meskipun sudah tidak karuan. Sengaja yang satu ini tidak kubiarkan dia telanjang bulat2 ,karena aku sudah tidak sabar lagi maka langsung kumasukkan saja penisku kedalam vaginanya yang sudah basah. Aku terus bertempur sampai puncaknya ternyata dia sudah mengerang duluan
“Maaas….aduuhhh…. ahhhhh”
“Kenapa Mon ?”
“Aku sudaaahhhh….., puasss”
Permainan berhenti sampai disitu karena Mona keburu ke kamar mandi, mancuci vaginanya dan kembali berpakaian.

“Udah dulu ya Mas, nanti dilanjut lagi, aku cape dan ngantuk.”
Karena dia tidak mau lagi kuajak bermesraan, maka akupun berpakaian dan kemudian berpamitan kembali ke kamarku.

Hampir sepanjang hari setelah aku selesai bekerja, Mona pasti sudah menunggu di lobby hotel, kemudian dilanjutkan makan malam. Nggak perlu ke Pub lagi karena kamar 5 dan kamar 7 siap menanti.

Mona tipe cewe yang kebutuhan sexnya normal, sehingga setiap kami berhubungan sex hanya cukup sekali, dia tidak mau mengulangi lagi dengan alasan capek. Sehingga akulah yang pandai2 mengatur posisi bermain sex setiap malamnya supaya tidak bosan
Untuk body Mona memang masih kalah dibanding dengan Mer, keseksian Mer memang tiada duanya lo Hen.

(percaya Rob, dapetnya aja dari tempat hiburan pasti lebih dong).

Namun ada keistimewaan tersendiri dari tubuh Mona, kalo perawakannya ya mirip2 Yuni Shara deh namun Mona lebih mancung, bibirnya yang merah dan mungil tak henti2nya menebar senyum, padahal dia dalam kedaan biasa tidak dibuat-buat. Keistimewaan dari diri Mona yaitu pada vaginanya yang selain mungil juga tertutup bulu lebat. Aku cukup sulit untuk menjilati bibir vaginanya karena sibuk menyibakkan hutan lebat yang menghalanginya. Dan tidak seperti Mer, Mona apabila orgasme tidak begitu banyak mengeluarkan cairan, dan cairan vaginanya bercampur dengan spermaku. Oh ya Hen, dalam setiap bersenggama aku gak pernah pake kondom lo. Aku percaya saja terhadap mereka pasti masih bersih tuh.

(belum aja lo kena batunya, kalo udah kepatil lele baru nyaho lo Rob)

Pada hari terakhir aku di kota J ternyata Mona juga kepengen ke kota M, katanya ada teman lamanya yang tinggal disana. Ya sudah menjadi tanggungjawabku untuk membelikan tiket pesawat buat dia.
Hari Sabtu pagi kami sudah bersiap berangkat kembali ke kota M. Tiba di kota M aku bermaksud mengantar dulu Mona ke rumahnya tapi katanya ingin berkenalan dulu dengan isteriku. Aku setuju, asal jangan ceritera tentang hal kita di kota J.

Sampai di rumahku suasana juga tetap sepi, tidak ada suara apa2. Wah jangan2… ah aku buang jauh2 pikiran jelek itu. Aku masuk ke rumah yang tidak terkunci dan tidak ada siapa2, seluruh kamar kosong gak ada orangnya, ke dapur juga gak ada si bibi. Wah …kosong nih
Karena suasana rumah yang lengang itu hasratku sama Mona kok tiba2 bangkit lagi, lalu dengan berbagai alasan aku ajak Mona naik ke atas ke ruang kerjaku. Mona akhirnya mau.

Kubuka kamar kerjaku pelan2. Sampai di dalam lalu kurengkuh Mona dan kukecup bibirnya habis2an. Mona juga membalasnya dengan hangat. Tapi tiba2 kok ada suara yang itu2 lagi di ruang sebelah. Aku jadi penasaran kugeser lukisan besarku… ternyata ada yang lebih hot lagi, kali ini di ruang fitness itu Mer dalam posisi diatas dan si Pelatih dibawah, keduanya tanpa busana sepotongpun dan asik bergoyang berirama mengikuti irama musik fitness.. Mona terkesima, aku juga gak sadar kalo ada Mona disini. Mau kututup lagi lukisan itu sudah terlambat. Mona sudah melihatnya dengan jelas, dan tiba2 Mona berteriak : “Bang Bobby kan itu… iya itu Bang Bobby..”
“SSt..jangan keras2, siapa bang Bobby ?”
“I…i..itu kan suamiku Mas, yang justru mau kudatangi, dia kan pelatih fitness ya?”
“Iya “ kataku
“Yaah bang, jauh2 aku datang mau ketemu kok jadinya begini…itu yang wanita siapa Mas Rob?”
“I…Itu…isteriku Mon”
“Loo…jadi kita ini berhubungan saling silang dengan pasangan kita masing2 toh ?” kataku dan Mona bersamaan.

Rupanya si Bobby itu suaminya Mona yang terpisah jauh karena ikatan kontrak kerja masing2. Mona baru diterima kerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan di kota J sedangkan Bobby bekerja untuk Fitness Club di kota M.
Yah apa mau dikata Hen, aku dan Mona lalu menemui mereka yang lagi asyik ma’syuk, dan tak kalah terkejutnya mereka dan tadinya mereka berusaha akan lari, tapi aku cegah. lalu mereka segera berpakain kembali disaksikan kami berdua
‘Loh mas Rob udah pulang, itu siapa ya.” kata Mer sambil menunjuk Mona
“Loh, Mona…..ngapain kamu kemari, kok tahu aku ada disini.” sapa Bobby
“Bang Bobby juga ngapain ada di rumah ini?.” jawab Mona
Setelah aku ceriterakan peristiwanya semua menjadi jelas bahwa secara tak sadar kita telah berganti pasangan main sex. Apakah ini yang disebut Swinger tak sengaja, Swinger diam2 atau Silent swinger, tak tahulah aku. Yang jelas aku bukan anggota Swinger Club loh.

Justru aku jadi bingung Hen, kayaknya isteriku sangat menikmati hubungan sexnya dengan Bobby karena hubungan ini telah lama dilakukan jauh sebelum Mer mengenal aku, sebaliknya juga aku sangat menikmati hubungan sex ku dengan Mona meskipun beru kenal, kalau aku ceraikan Mer aku masih sangat sayang padanya terutama karena ada si mungil, dan Mona dan Bobbypun saling mencinta sehingga tentunya tak mungkin mereka bisa bercerai begitu saja.

Lalu menurut pendapatmu gimana Hen, apa aku ceraikan saja Mer kemudian kunikahi Mona yang belum tentu Bobby melepasnya, atau hubungan ini diakhiri saja artinya kita kembali ke pasangan masing2, atau kami tetap seperti ini adanya, artinya kalo aku butuh Mona aku pinjam dia dan kalo Bobby butuh Mer silahkan bawa (memangnya sepeda pancal apa, kok maen pinjam & main bawa aja) atau kami barengan melakukannya (iya pake ritual hom pim pah dulu ya).

Atau…atau bagaimana ya Hen. Aku bingung nih…
Ssst…pret... rekaman selesai, mode off.



----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh

3029

21Tahun.Sextgem.Com