Laporan Pelajaran Biologi
Namaku Henry. Saat ini aku duduk di Kelas 3 SMA yang sedang menunggu
Ujian Nasional alias UAN. Aku akan menceritakan pengalaman pertamaku
dalam bercinta. Kejadiannya sekitar bulan November tahun lalu.
Jovie adalah seorang gadis cantik di kelasku yang tentu saja seksi,
tubuhnya ramping, dengan rambut hitam sebahu, berwajah manis dengan
kulit kecoklatan, walaupun payudaranya tidak begitu besar, mungkin
lebih kecil dari 34A. Namun tetap saja ia sering membuatku
terangsang. Setiap hari ia selalu menggunakan rok sekolah diatas
lutut. Sehingga paha dan celana dalamnya sudah menjadi santapan
sehari-hari bagiku. Pahanya yang begitu mulus sering membuatku TURN
ON, dan celana dalamnya sering menggoda hasratku. Hampir setiap hari
aku melihat celana dalamnya, mulai dari putih polos, biru, gambar
beruang, pink, hitam, dll.
Jovie duduk di sebelah kananku(di sekolahku tiap orang satu meja).
Setiap kali aku berbicara atau ngbrol dengannya dia sering
mengangkangkan kakinya sehingga aku bisa dengan jelas melihat motif
celana dalam yg dipakainya (entah dia sengaja atau tidak). Hal itu
yg membuatku senang ngobrol dengannya.
Suatu hari kelas kami diberi tugas untuk membuat laporan biologi
tentang reproduksi manusia dan hewan. Dan aku dan jovie sekelompok
berdua. Dan pada hari Kamis kami memutuskan untuk membuatnya di
rumah Jovie sepulang sekolah.
Pulang sekolah aku langsung ke rumah Jovie. Sesampainya disana aku
lansung disuruh pembantunya langsung ke kamar Jovie di lantai dua.
“Knock Knock”
Aku mengetuk pintunya, namun tidak ada yang menjawab. Lalu aku
membuka pintunya perlahan dan masuk ke kamar Jovie. Ternyata Jovie
sedang tidur terlelap dengan posisi telentang. Jovie masih
mengenakan seragamnya lengkap dan kaos kaki masih menempel di
kakinya. Kemejanya agak terangkat sehingga aku bisa melihat perut
dan pusarnya. Roknya pun sedikit tersingkap sehingga aku bisa
melihat dengan jelas celana dalam yang dipakainya(warna pink). Semua
itu membuatku sangat terangsang dalam waktu seketika. Namun aku
tidak berani membangunkannya(mumpung pemandangan bagus) maupun
berbuat macam-macam kepadanya(maklum gak pernah). Tapi aku semakin
tidak tahan, rasanya Penisku sudah berontak. Lalu aku keluar dari
kamarnya dan ke kamar mandi.
Di kamar mandi aku segera melepaskan celanaku dan membebaskan
burungku keluar dan mulai mengocoknya. Tiba-tiba aku melihat sebuah
celana dalam bermotifkan beruang (seperti yang pernah aku lihat
)tergantung di gantungan. Tanpa pikir panjang aku langsung
mengambilnya dan mulai menggesek-gesekannya ke Penis ku yang tegang
dari tadi. Ternyata begitu lembut CDnya Jovie, lalu aku semakin
mempercepat kocokanku. Dan akhirnya
“Crot………….crot………………crot...........” Sambil membayangkan Jovie
sedang mengulum Penisku.
Celana dalam Jovie menjadi penuh dengan spermaku. Lalu setelah
membersihkan Penisku aku kembali ke kamar Jovie. Dan ternyata ia
telah bangun.
Aku : “Kamu uda bangun Jo. Aku uda dateng dari tadi tapi kamu lagi
tidur jadi aku gak tega bangunin kamu.”
Jovie : “Aduh maaf, gw tadi ketiduran. Ywd kita langsung mulai yuk
bikin laporan.
Maka kami pun mulai mengerjakan laporan biologi tugas kami.
Tiba-tiba Jovie bertanya, ”Ereksi tuh apaan sih?Gw penasaran nih,
jelasin donk”
Aku : “Ereksi itu pengerasan pada alat kelamin pria yang disebabkan
oleh saraf dan pembuluh darah sebagai akibat dari suatu rangsangan
tertentu.”
Jovie: “Itu sih aku juga tau. Tapi aku masih penasaran ereksi tuh
kyk paan. Jelasin lagi donk yang detail.”
Pertanyaan Jovie membuatku terangsang lagi. Dan aku pun mulai
berpikiran macam-macam.
Aku : “Klo gitu kamu mo lihat ereksi kyk pa?”
Jovie:”Nakal kamu! Tapi boleh juga. Mank boleh?”
Maka aku langsung membuka celana panjang dan celana dalamku. Jovie
langsung terperangah melihat penisku yang sudah tegang. Ukuran
penisku sekitar 15.5cm.
Jovie:”Wah gila, baru pernah gw liat punyanya cowo!”
Lalu Jovie dengan polosnya menyentuh dan meraba-raba penisku.
Rasanya seperti tersengat listrik yang membuatku nafsu untuk
menyetubuhi Jovie.
Dengan segera kudekatkan tubuhku dengan tubuhya dan mulai mencium
bibirnya. Aku langsung melumat bibirnya dengan nafsu. Semula Jovie
memang diam saja. Namun akhirnya dia membalas ciuman-ciumanku. Aku
membalasnya lagi dengan semakin agresif, kuemut bibir bawahnya.
Kuemut lidahnya. Dan ia pun mengemut lidah ku.
Lalu ciumanku semakin merajalela. Aku mulai menciumi telinganya yang
bersih. Mengemut dan menjilati telinganya. Tanganku pun yang tadinya
diam mulai menyentuh dan meremas payudaranya. Terdengar suara nafas
Jovie yang semakin tersengal-sengal. Agh…agh….agh…agh….
Lalu aku turun menciumi lehernya dan terus meremas payudaranya. Lalu
aksi kami berlanjut di ranjang. Aku segera membuka bajuku sehingga
aku tidak memakai apa-apa lagi. Dan aku pun mulai membuka kancing
kemeja Jovie satu per satu sambil menciuminya. Begitu melihat
payudaranya yang masih terbalut Bra berwarna putih dengan tali biru.
Aku pun langsung menciumi payudaranya yang kanan dan tangan kanan ku
meremas payudara yang satunya lagi.
Sepertinya Jovie semakin menikmati permainanku. Ia menyuruhku untuk
membuka kait branya. Aku tentu saja menurutinya. Sambil membuka
kaitnya aku menjilati punggungnya dalam posisi telungkup. Lalu
kutelentangkan dia kembali. Langsung kuburu kedua payudaranya yang
imut. Kuemut dan kumainkan pentilnya dalam mulutku sambil tanganku
yang satunya lagi meremas payudaranya yang lain. Kujilati terus
putingnya sampai terasa mengeras. Payudaranya memang lembut dan
indah sekali. Memang ini merupakan pengalaman pertamaku melihat dan
merasakan payudara seorang wanita.
Akupun mulai melakukan pergerakan kebawah. Aku ciumi dan jilati
kakinya, lau ke betisnya yang seksi dan kusingkapkan rok abu-abunya
(tanpa membukanya) agar aku bisa merasakan kelembutan pahanya yang
mulus sambil mendengarkan suara Jovie yang kegelian.
Lalu kuciumi celana dalamnya sampai basah. Lalu kutarik dan
kulepaskan celana dalamnya. Terlihat kemaluannya yang ditumbuhi
bulu-bulu halus. Lalu Jovie berkata ”Mo ngapain Hen?Jangan dimasukin
ya!” Karena kasihan aku pun menutup niatku untuk memasukkan penisku.
Namun aku tetap menciumi dan menjilati vaginanya yang terlihat merah
dan agak sedikit basah (munkin ini yang dibilang becek). Hal ini
membuatku tambah nafsu. Aku terus menjilati dan memasukkan lidahku
kedalam vaginanya. Jovie pun mulai menggeliat. Nafasnya semakin
tidak teratur. “Agh..agh..agh..agh.” Lalu tanganku pun ikut
meraba-raba bibir vaginanya, dan sepertinya kutemukan klitorisnya.
Karena begitu tersentuh tubuhnya langsung menggeliat dan
mengeluarkan suara yang semakin keras. Suaranya tersebut membuatku
semakin mempercepat gerakan lidah dan tanganku. Dan tiba-tiba keluar
cairan yang berbau seperti cuka dari vaginanya. Sepertinya Jovie
mencapai orgasmenya. Dengan lahap kujilati cairan tersebut.
Jovie terlihat sangat menikmati orgasmenya. Aku pun iseng
mengesek-gesekkan penisku ke bibir kemaluannya. Tiba-tiba Jovie
menyuruhku,”Lagi hen, lagi hen. Masukkin!” Walaupun kaget, aku
sangat senang mendengarnya(inilah yang kutunggu-tungggu). Dengan
sigap aku memulainya.
Aku :”Ok, dengan senang hati sayang.”
Aku mulai memasukkan penisku ke vaginanya. Seret sekali vaginanya.
Awalnya sulit untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Dan sepertinya
Jovie agak kesakitan.
Jovie:”Egh…Pelan-pelan Hen!”
Aku : “Tahan dikit Jo, bentar lagi.”
Dengan sedikit dorongan aku berhasil memasukkan penisku. Aku pun
mulai melakukan gerakan maju mundur (posisi konvensional).
Benar-benar nikmat rasanya . Penisku seperti diurut-urut.
Agh…agh…agh. Jovie pun mulai mengikuti gerakanku. Dan suara jovie
makin lama makin keras. Lalu aku segera mempercepat gerakanku sambil
mencium payudaranya. Lalu Maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur.
Namun setelah dipercepat aku kembali memperlambat (kayak waktu coli
system tarik-ulur). Kira-kira setengah jam tarik-ulur aku
mempercepat gerakanku. Maju-mundur,maju-mundur…Dan tiba-tiba Jovie
berkata:”Gak tahan Hen!Cepet –cepet!” Lalu tiba2 terasa ada air
muncrat ke penisku. Rupanya Jovie sudah orgasme. Tidak lama kemudian
rasanya penisku sudah 80% ingin memuntahkan sesuatu. Segera aku
cabut penisku karena takut Jovie hamil. Lalu kujulurkan penisku ke
wajah Jovie dan kusuruh mengulumnya. Enak sekali rasanya. Terasa
lidahnya menjilat-jilat kepala penisku. Lalu kuajarkan dia mengocok
penisku. Ia pun mulai mengocok penisku.
Aku :”Agh….agh….Terus jo….lebih cepet lagi….Uda mo keluar nih.”
Crot….crot…crot…crott….crotttt…Spermaku akhirnya keluar juga dan
kutumpahkan semuanya di mulut Jovie. Ternyata Jovie menikmatinya
spermaku. Ia menelan habis semua spermaku dan membersihkan kepala
penisku dari sisa-sisa spermaku.
Karena lelah Jovie tertidur dengan lelap. Dan aku pulang ke rumah.
What a great day!!!Klo begini Sering-sering aja bikin laporan.
Keesokan paginya kami bertemu lagi di kelas. Lalu dia berbisik
kepadaku, ”Celana dalamku yang beruang kemarin kamu apain?
Ehm…kapan-kapan kita bikin laporan lagi ya.”
----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh
2829