Selingkuh Pertama Kali


Sebut saja namanya Dian, dia adalah seorang direktur sebuah perusahaan ditempat istriku bekerja, berumur awal 40an memiliki badan yang cukup proporsional sedangkan aku berumur pertengahan 30an. Awalnya aku mengenal Dian saat mengunjungi pameran batik bersama istriku. Perkenalan pertama yg tidak memberikan kesan spesial kecuali bahwa memang dia memiliki aura seorang pimpinan. Pada pertemuan2 berikutnya aku mulai lebih memperhatikannya dan mulai agak tertarik, terutama pada payudaranya yg tidak terlalu besar tapi cukup menantang. Apalagi Dian sering memakai baju model kaus kemben yg memperlihatkan belahan dadanya. Namun hanya sebatas ketertarikan normal seorang lelaki pada keindahan tubuh wanita, sampai pada bulan Desember 2008, dimana kejadian ini terjadi.

Kantor tempat mereka bekerja mengadakan family gathering di hotel Novotel Bogor, dan hampir semua karyawan ikut serta membawa keluarganya termasuk saya, kecuali Dian. Memang selama ini Dian tidak pernah membawa serta suaminya atau anaknya saat menghadiri acara kantor. Kami menginap 3 hari di Novotel, hari pertama diisi dengan team building yang mempererat hubungan antar karyawan termasuk dengan keluarganya dan diakhiri dengan makan bersama mengelilingi api unggun. Hari kedua kami bermain outbound yang cukup melelahkan sampe sore hari, dan malam harinya kumpul bersama menyanyi menari dan tidak lupa disediakan anggur. Karena kegiatan outbound yg menyita tenaga, istriku memutuskan untuk tidur lebih awal dan tidak mengikuti acara kumpul bersama sampai larut malam. Namun saya masih berkumpul disana untuk menghindari kesan ingin menjauhkan diri dari teman-temannya
Acara itu berlangsung cukup heboh dan banyak yg larut dalam suasana dan minum anggur cukup banyak. Pukul 11 saya merasa agak capek dan memutuskan untuk kembali ke kamar di lantai 3. Tidak lama saya berjalan, saya melihat dian di depan saya berjalan agak pelan sambil memegangi kepalanya, dan terlihat agak terhuyung. Saya memutuskan untuk menyusulnya dan menanyakan apakah dia baik-baik saja. "Bu, ibu baik-baik saja?" Dian "Oh iya, cuma agak pusing. Minumnya kebanyakan" sambil tersenyum. Namun kembali Dian agak terhuyung dan nyaris jatuh sehingga saya spontan menangkap tangannya. "Bu, saya antarin Ibu ke kamar aja ya, takutnya nanti Ibu Jatuh" Dian terlihat agak sungkan namun akhirnya menjawab "iya deh, terima kasih" kebetulan kamar Dian hanya berada 2 kamar dari kamar saya. Sebagai gambaran, malam itu Dian mengenakan baju model kaus kemben (tanpa lengan) warna kuning, dan semacam syal (atau apapun namanya) yang menutupi leher dan lengan atasnya. Namun belahan dadanya cukup terlihat dan bentuk payudaranya tercetak jelas dalam balutan baju yg ketat tersebut.
Sambil jalan, beberapa kali Dian agak terhuyung dan menubruk saya sehingga beberapa kali payudaranya menempel ke lengan kiri saya dan membuat ku agak terangsang, apalagi saat Dian agak membungkuk terlihat jelas belahan dadanya yg memang sebelumnya sudah membuat saya tertarik. Keluar dari lift di lantai 3 Dian terlihat makin kepayahan sehingga saya memutuskan untuk memapahnya, posisi yang membuat saya sangat leluasa memandangi belahan dadanya sekaligus merasakan rasa kenyal di lengan saya.
Sampai didepan kamarnya Dian mengeluarkan kunci magnetik kamar dan membuka pintu. Saya memapahnya masuk dan berniat untuk membaringkannya di ranjang, namun secara tidak sengaja kerah baju saya tertarik tangannya saat dia saya baringkan sehingga saya kehilangan keseimbangan dan jatuh tepat menimpa tubuhnya. Kondisi saya yg sedang terangsang sepanjang perjalanan membuat saya terdiam sejenak menikmati posisi yg makin menambah rangsangan, apalagi ditambah dengan bau parfum Dian yg agak bercampur dengan bau anggur dari nafasnya. Tiga empat detik kemudian saya mencoba bangun dengan menopang badan menggunakan lengan dengan posisi kepala menatap kebawah, ke wajah Dian yg ternyata diam, dengan kepala agak mendongak keatas, mata tertutup dan bibir sedikit terbuka seolah menikmati tubuhnya tertindih oleh tubuhku. Kondisi diriku yg sudah terangsang hebat membuatku kehilangan kendali atas nafsu dan langsung mengecup bibirnya, pertama dengan pelan, tidak ada respon ataupun penolakan dari Dian membuatku semakin berani menciumnya dengan lebih kasar (french kiss) sambil menyapukan lidahku dibibirnya dan mengadukan dengan lidahnya yg memberikan respon menyambut. Tanpa menunggu lebih lama tanganku langsung turun meraba payudaranya yg masih terbungkus baju ketat, dan meremasnya pelan. Kembali tidak ada penolakan yg membuatku berani menarik bajunya kebawah sehingga payudaranya yang masih terbungkus BH strapless kini tanpa penghalang. Tanganku kembali meremas payudaranya, kali ini dengan sedikit tekanan yang membuat nya melenguh "ehhhm" tdak puas meraba dari luas saya memiringkan badan Dian sehingga tanganku leluasa membuka kancing BH nya dari balik punggungnya dan membuangnya ke lantai. Kini sepasang payudara Dian benar2 tanpa penghalang apapun. Tanpa menunggu komando, saya langsung mengalihkan ciuman saya ke payudaranya, ciuman lembut, ditambah ciuman keras, kadang sedikit menggigit dan lidahku menjulur-julur menyapu merasakan seluruh bidang payudara Dian yg putih mulus. Tidak puas-puasnya saya menikmati payudara Dian, dari sebelah kiri ke sebelah kanan, putingnya yg berwarna coklat saya hisap kadang pelan kadang keras, sambil lidahku memilin-milin mempermainkan ujung putingnya yang membuat Dian mengeluh nikmat "ahh..ahhh" sekitar 5 menit saya bermain dipayudaranya saya mulai merasa tidak tahan, dan ingin merasakan lebih. Saya berdiri, dan membuka celana jeansnya sekaligus sambil menarik turun CD nya sehingga Dian sekarang bugil total didepanku. tubuhnya putih mulus, nyaris tanpa selulit yg menunjukkan memang dia menjaga tubuhnya dengan baik. Tanganku kemudian bergerak membuka baju dan celanaku, namun Dian ternyata sigap untuk setengah berbaring, dan tangannya membuka celana dan celana dalam ku. Begitu penis saya terbebas dari sarangnya dengan cekatan Dian langsung memegang dengan tangannya dan dimasukkan kedalam mulutnya. Hisapannya, ditambah permainan lidahnya dan kocokan tangannya benar-benar membuat saya merasakan kenikmatan luar biasa, dan nyaris tidak sanggup bertahan. Namun perasaan sayang kalo tidak berhasil memcumbui Dian dengan sempurna (ML) membuat ku cepat menarik penis ku dari mulutnya dan kembali membaringkan Dian, kembali mulutku menciumi dan mempermainkan puting susunya sambil tangan ku menyentuh klitoris dan bibir vaginanya. kemudian ciumanku bergerak turun menciumi perutnya, pahanya, lipatan pahanya, sambil kemudian membuat gerakan cepat menyambar dan menyedot-menyedot klitorisnya yang membuat Dian agak berteriak "Ahhhhhh" tidak puas dengan itu, aku memasukkan jariku kedalam vaginanya, mulai dengan satu jari tengah, kemudian jari telunjuk menyusul kedalam, sehingga dua jariku bermain keluar masuk vaginanya sambil mulutku menciumi dan menghisap-hisap klitorisnya. sekitar 2-3 menit saya bermain diposisi tersebut sampai merasa yakin Dian sudah nyaris mencapai orgasme dan akhirnya aku kembali ke atas menciumi bibirnya sambil membimbing penisku untuk penetrasi ke dalam vaginanya. Dian kembali cukup cekatan dan tangannya ikut membimbing penisku kedalam vaginanya dan langsung aku menghunjamkan penisku dengan sentakan keras yg kembali membuatnya berteriak tertahan "ahhhh" nafas kami berdua sudah memburu kencang pertanda nafsu yg sudah sangat terangsang. kembali aku melakukan penetrasi dengan sentakan-sentakan keras diselingi sentakan-sentakan cepat. Payudara Dian yang bergerak naik turun seiring dengan hentakan penetrasi penisku benar-benar pemandangan yang sangat menarik dan membuatku semakin terpacu dengan gerakan-gerakan penetrasi. Tidak lama wajah Dian terlihat tegang dan tangannya mencengkeram tanganku pertanda Dian hampir mencapai orgasme. Aku lalu mempercepat penetrasi kedalam vaginanya sampai akhirnya Dian terlihat menggelinjang dan otot vaginanya agak mencengkeram penisku yg berada didalam. Aku kembali mempercepat penetrasi sampai akhirnya aku ejakulasi didalam vagina Dian.
Kami terbaring berdampingan, kelelahan, "Mbak, enak nga" tanyaku; Dian menjawab "enak banget. makasih ya" kemudian kami terdiam sambil berbaring dengan tanganku tetap masih belum puas memainkan dan mengelus-elus payudara Dian. Tidak lama aku melihat Dian sudah tertidur, aku segera berdiri, jangan sampai ketiduran disini pikirku, dan memakai pakaianku. setelah berpakaian rapi kembali, aku mencium pipi Dian sambil membisikkan "Terima Kasih karena membuat fantasiku menjadi kenyataan" tidak lupa aku kembali menciumi payudara dan menghisap putingnya sekilas. yang paling penting tidak lupa aku mengambil HP ku dan mengambil kenang-kenangan.
Kemudian aku bergegas keluar sambil berhati2 agar tidak ada yg memergoki ku keluar dari kamar Dian, dan kembali ke kamarku dan tidur disamping istriku yang sedang tertidur pulas.
Keesokan harinya pagi-pagi kami berkemas pulang sehingga tidak sempat bertemu dengan Dian
"Maafkan aku sayang" mudah2an istriku tidak pernah mengetahui kejadian ini.
Ini adalah pertama kali aku berselingkuh, dan sampai sekarang aku belum pernah bertemu dengan Dian lagi karena kesibukan masing-masing.



----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh

2081

21Tahun.Sextgem.Com